IPW Sebut Presiden Jokowi Akan Mereshuffle 18 Menteri Usai Panglima TNI Diganti

Presiden Jokowi bersama Kabinet Indonesia Maju. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).

Kemudian Neta juga memprediksi menteri pertahanan Prabowo Subianto yang akan di geser ke pos Menteri Pertanian (Mentan). Ia juga menyebut, posisi Panglima TNI dari Marsekal Hadi Tjahjanto akan digantikan Jenderal Andika Perkasa yang kini menjabat sebagai KSAD.

“Yang jadi pertanyaan menjelang reshuffle kabinet ini adalah, ada apa dengan Program Cadangan Ketahanan Pangan yang dipercayakan Jokowi kepada Prabowo? Apakah ini pertanda pada reshuffle ini Prabowo akan digeser menjadi Menteri Pertanian,” ucap Neta.

Baca Juga:  Rizal Ramli: Krisis Ekonomi Akan Menunjukkan Kualitas Jokowi Yang Sebenarnya

“Berkaitan dengan rencana reshuffle itu beredar kabar bahwa setelah digantikan Jenderal Andhika Perkasa, Panglima TNI Hadi Tjahjono akan menjadi Menteri Pertahanan, meski ada pula yang menyebutkan yang bersangkutan akan menjadi Menteri Perhubungan. Semula pasca digeser dari Panglima TNI, Hadi akan istirahat sebagai Dubes RI di Perancis, tapi Jokowi tetap memintanya di tanah air untuk masuk ke kabinet,” tambah dia.

Lebih lanjut, Neta mengungkap ada informasi kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin akan diisi oleh tokoh-tokoh baru. Mulai dari Ketum Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) hingga pasangan Prabowo di Pilpres 2019, Sandiaga Uno.

Baca Juga:  Tegaskan Dukungan Untuk Jokowi, Megawati: Kita Pengusungnya!

“Nama-nama baru wajah lama disebut sebut pula akan masuk ke kabinet hasil reshuffle, seperti AHY putra mantan Presiden SBY dan mantan Cawapres Prabowo, Sandiaga Uno dll. Jumlah menteri dari anggota Polri diperkirakan juga akan bertambah dalam kabinet hasil reshuffle ini,” kata Neta.

Neta juga mengatakan, dalam reshuffle ini, sepertinya Jokowi kecewa dengan anak anak milenial yang dimasukkannya dalam kabinet, sehingga reshuffle ini sekaligus akan mengevaluasi kinerja mereka

Baca Juga:  Jokowi Terapkan Larangan Mudik, PKS: Sangat Terlambat!

“Pasca pandemi COVID-19 dan new normal akan dijadikan momentum bagi Jokowi untuk mengevaluasi semua kinerja jajaran pemerintahannya. Sehingga diharapkan setelah Desember 2020 hingga ke depan, kinerja pemerintah Jokowi jauh lebih baik lagi dalam menata perekonomian maupun keamanan bangsa Indonesia,” tutup Neta.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan