Jokowi Sebut Indonesia Memiliki Ekosistem Digital yang Menjanjikan

Presiden Joko Widodo saat memberikan pidato di KTT ke-37 ASEAN, Kamis (12/11). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

IDTODAY.CO – Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjanjikan. Hal ini, kata Jokowi, dapat dibuktikan dengan banyaknya startup atau perusahaan rintisan di Indonesia.

Jokowi menyebut, pada tahun 2019 jumlah startup di Indonesia mencapai 2.993. Hal itu membuat Indonesia menjadi negara terbesar kelima dengan jumlah startup terbanyak.

Jokowi menyampaikan hal itu dalam hari kedua acara KTT ASEAN Business and Investment Summit 2020 di Hanoi, Vietnam, yang diikutinya secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11)

“Indonesia sendiri memiliki ekosistem digital yang menjanjikan. Indonesia mempunyai startup sebanyak 2.993 tahun 2019, kelima terbesar di dunia,” kata Jokowi berdasarkan transkrip pidato yang dimuat di website setkab.go.id yang dimuat Sabtu (14/11). sebagaimana dikutip dari kumparan (14/11/2020).

“Indonesia juga memiliki satu decacorn dan empat unicorn,” lanjut dia.

Jokowi mengatakan bahwa Indonesia telah membuat peta jalan sejak tahun 2018.

Baca Juga:  Sindir Target Jokowi soal Corona, Ustaz Tengku Zulkarnain: Nebar Isu Aja, Tanggung Jawab!

 “Making Indonesia 4.0” untuk membangun industri manufaktur dan pengembangan pusat inovasi.

“Kami memberikan insentif berupa super tax deduction bagi industri yang berinvestasi di research dan development,” kata dia.

Jokowi menegaskan bahwa pemerintah terus memperkuat sinergitas untuk menciptakan ekosistem digital yang kondusif.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, pemerintah juga membangun kerja sama untuk mengatasi hambatan perdagangan digital seperti membangun kepastian hukum, penyederhanaan prosedur hingga memperkuat kemitraan antara pemerintah dan swasta (PPP) untuk memperkuat konektivitas digital.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Kecam Pernyataan Macron Hina Islam: Bisa Memecah Belah Persatuan Antar Umat Beragama

“Sinergi ini harus bersifat inklusif, tidak ada satupun yang boleh tertinggal. Itulah prasyarat jika kita ingin menjadikan kawasan ASEAN sebagai pemenang dalam era transformasi digital ini. No one is left behind,” tandas Jokowi.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan