IDTODAY.CO – Muhammad Yunus Hanis seorang pengamat politik dan sosial beranggapan bahwa Jokowi sedang menyiapkan Ahok untuk menjadi penerusnya  sebagai pemegam tampuk kekuasaan nasional. Anggapan tersebut tersirat dari penyataan presiden Jokowi bahwa nonmuslim tidak masalah menjadi presiden Indonesia.

Terlebih sudah bukan rahasia lagi kalau Jokowi merupakan teman akrab Ahok. Beliau bersama-sama dengan Ahok ketika berhasil menjadi orang nomor 1 di DKI Jakarta beberapa tahun silam.

Baca Juga:  Disayang Megawati, tapi Jokowi Lebih Sayang Luhut

“Jokowi teman sejati Ahok,” terangnya.

Selanjutnya Yunus mengatakan bahwa Jokowi tetap bersikukuh menjadikan Ahok sebagai komisaris utama Pertamina. “Ahok tetap jadi komisaris utama Pertamina,” ujar Yunus.

Yunus menambahkan, sebagai kader PDIP,  ahok bisa saja kembali menjadi orang penting dalam pemerintahan, bahkan meju sebagai Capres. Terlebih menurut dia, popularitas Ahok bisa di dongkrak melalui setting dunia maya. “Orang Indonesia mudah lupa, dan popularitas Ahok bisa diseting melalui lembaga survei dan buzzer,” tambah Yunus. Sebagaimana dilansir dari Suaranasional.com pada Maret 11, 2020.

Baca Juga:  BEM SI Minta Jokowi Mundur, Refly Harun: Legal dan Dibolehkan Konstitusi UUD 1945

Dalam wawancara sebelumnya, Presiden Jokowi menegaskan, tidak masalah nonmuslim menjadi Presiden Indonesia. “Tidak ada masalah buat saya,” ujar Jokowi dalam wawancara dengan BBC beberapa waktu lalu.  

Jokowi menambahkan bahwa dalam demokrasi, semua warga Indonseia bisa menjadi presiden. “Ya kenapa tidak, kalau rakyat menghendaki, dicoba saja rakyat menghendaki atau tidak. Ini demokrasi, kalau rakyat menghendaki kenapa tidak,” jelas Jokowi.

Jokowi menjelaskan bahwa terdapat beberapa kalangan nonmuslim yang bisa terpilih sebagai pemimpin “Wakil wali kota di Solo Katolik ketika saya jabat wali kota, di Jakarta juga sama, wakil gubernur saya kristen,” terang beliau.

Sumber: Suaranasional.com
Editor: BRZ

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan