IDTODAY.CO – Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul mengatakan bahwa presiden Jokowi telah mempertontonkan politik transaksional secara terbuka kepada bangsa Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan berkaitan dengan penawaran jabatan kepada Ahmad Purnomo pasca merelakan luangnya untuk turun dalam kontestasi politik pada pilwalkot Solo 2020.

“Ini sangat tidak etis, jelas-jelas kita dipertontonkan transaksional politik. Jokowi memanggil Purnomo untuk memuluskan jalan anaknya Gibran. Karena kita tahu sejak awal Purnomo yang mendapat rekomendasi dari PDIP Surakarta untuk maju Pilkada Solo,” kata Adib sebagaimana dikutip dari Rmol.id (18/7/2020).

“Tapi biar Purnomo legowo, (oleh Jokowi) ditawari sebuah jabatan, ini jelas politik transaksional yang dipertontonkan,” tegas Adib.

Adib mengatakan, langkah presiden Jokowi melegalkan politik transaksional sangat berbahaya karena dapat memuluskan adanya oligarki dalam politik Indonesia.

Menurutnya, hal tersebut sangat tidak baik pada pendidikan politik Indonesia karena bisa berakibat anggapan publik bahwa politik tidak lagi terkait pertarungan gagasan tapi sudah sebatas kedekatan keluarga.

Baca Juga:  Sebut Kemarahan Jokowi Lucu, Sekjen GNPF Ulama: Ya Begitulah Kalau Bacanya Komik Shinchan

“Ini preseden buruk bagi demokrasi, bahwa demokrasi itu masih dipegang oleh orang yang punya pengaruh, uang dan kuasa. Ini tidak etis memberikan pendidikan politik yang buruk kepada masyarakat,” tandas Adib.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan