Kemendikbud Evaluasi Program Penggerak, LP Ma’arif NU Singgung 2 Kontradiksi

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pidato saat acara Lepas Sambut di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10). (Foto: Suara.com/Arya Manggala)

IDTODAY.CO – Ketua PP Lembaga Pendidikan Ma’arif Nadlatul Ulama (NU) Arifin Junaidi mengatakan bahwa pihaknya tak mau ikut campur terkait rencana evaluasi kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terkait Program Organisasi Penggerak (POP).

“Ya silakan saja kan itu kewenangannya Kemendikbud,” kata Arifin saat dihubungi Senin (27/7). Sebagaimana dikutip dari detik.com (27/07/2020).

Akan tetapi, menurut Arifin, setidaknya ada dua kontradiksi terkait pernyataan Nadiem saat mengumumkan evaluasi POP. Pertama, kata Arifin, adanya pernyataan Nadiem yang meminta peserta yang telah lolos agar tidak khawatir karena program akan tetap berjalan.

“Paling tidak ada dua kontradiksi di dalam pernyataan Nadiem itu,” ucap Arifin.

Baca Juga:  Saran dari Relawan Kesehatan Indonesia Untuk Menteri Nadiem Makarim Soal Pendidikan Saat Pandemi

“Satu, kontradiksinya mau dievaluasi tapi organisasi yang sudah lolos nggak perlu khawatir. Ini kontradiksi. Karena pertanyaannya terus yang dievaluasi apa?,” sambung Arifin.

Kontradiksi kedua, lanjut Arifin, terkait waktu untuk evaluasi dan pelaksanaan POP. Dia mempertanyakan, apakah waktu pelaksanaan akan cukup bagi para peserta tersebut apabila evaluasi dilakukan.

“Kedua kalau kalau dievaluasi itu kan membutuhkan waktu. Nah apakah waktunya nanti cukup seperti yang sampean tanyakan itu untuk melaksanakan programnya. Nah paling tidak itu kontradiksi yang tangkap dari pernyataan Nadiem,” ujar Arifin.

Ia meminta agar POP ini ditinjau kembali. Sebab kata Arifin program POP adalah program yang bagus bagi pendidikan.

“Kan kita kan begini… sudah minta agar itu ditinjau. Jadi program ini bagus. Karena programnya bagus ya harus bagus dong pelaksanannya. Dan pelaksanaan yang bagus akan menghasilkan hasil yang bagus kan. Tapi pelaksanaan yang bagus ini juga membutuhkan pelaksana yang bagus,” tutur Arifin.

Sebelumnya diberitakan bahwa Program Organisasi Penggerak (POP) yang digagas Kemendikbud membuat gaduh publik belakangan ini. Mendikbud Nadiem Makarim berjanji mengevaluasi program ini bersama pakar pendidikan hingga organisasi kemasyarakatan (ormas).

“Kemendikbud telah memutuskan untuk melakukan proses evaluasi lanjutan untuk menyempurnakan Program Organisasi Penggerak. Proses evaluasi lanjutan ini akan melibatkan berbagai macam pakar pendidikan dan berbagai organisasi masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan,” kata Nadiem saat konferensi pers yang disiarkan akun YouTube Kemendikbud RI, Jumat (24/7).

Nadiem mengatakan bahwa proses evaluasi tersebut akan melibatkan banyak pihak. Meski ada evaluasi, Nadiem tetap meminta agar peserta yang lolos seleksi tidak khawatir karena program itu akan tetap dilaksanakan.

“Kami ingin memastikan bahwa untuk organisasi-organisasi penggerak yang telah lulus seleksi tidak perlu khawatir dengan adanya evaluasi lanjutan ini karena program ini akan terlaksana,” kata Nadiem.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan