Kemendikbud Siap Perjuangkan Paket Data Untuk Siswa, Tapi Tak Bisa Janji

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pidato saat acara Lepas Sambut di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10). (Foto: Suara.com/Arya Manggala)

IDTODAY.CO – Pembelajaran jarak jauh (PJJ) banyak dikeluhkan oleh masyarakat karena PJJ menuntut adanya koneksi internet. Dengan demikian orang tua harus mengeluarkan sejumlah biaya untuk membeli paket internet. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan akan terus memperjuangkan ketersediaan akses paket data dalam pembelajaran jarak jauh (PJJ). Namun, Nadiem juga menyebut dirinya tidak bisa menjanjikan hal itu.

“Kita perjuangkan terus dan akan terus memberikan dukungan untuk membantu dalam aspek paket data. Kita juga sedang berdiskusi dengan operator telekomunikasi untuk mencapai hal itu,” kata Nadiem di acara webinar ‘JakPost Up Close #9: Educating the nation: 2020-2025’, Rabu (12/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (12/08/2020).

Baca Juga:  Kuota Belajar Cair Bulan Ini, Berikut Ulasannya

“Jadi semoga saja. Saya nggak bisa berjanji apapun, tapi itu sesuatu yang kita akan perjuangkan,” sambungnya.

Pernyataan Nadiem untuk memperjuangkan paket data ini karena mendapat pertanyaan apakah pemerintah tetap akan mengembangkan pembelajaran jarak jauh saat sekolah sudah dibuka dan apakah bakal menyediakan fasilitas untuk siswa.

Ia juga mengatakan bahwa di kementerian, ketersediaan akses paket data terkait PJJ adalah sesuatu yang sedang diperjuangkan.

“Ini merupakan sesuatu yang sedang saya perjuangkan. Jadi kita banyak merealokasi semua anggaran di kementerian untuk terkait COVID ini dan mendukung pembelajaran jarak jauh,” ucap Nadiem.

Baca Juga:  FAGI Nilai KBM Belum Siap Dilaksanakan Juli Mendatang, Ini Tanggapan Kemendikbud

Nadiem menyebut banyak wali murid yang mengeluhkan terkait biaya paket data di masa pandemi ini. Lebih-lebih bagi keluarga yang memiliki anak lebih dari satu.

“Saya pikir ungkapan yang sering kita dengar biaya paket data itu membuat dampak yang signifikan bagi orang tua. Khususnya yang anaknya lebih dari satu. Dan itu sesuatu yang akan saya perjuangkan,” tutur Nadiem.

Terkait biaya pendidikan, Nadiem pun mengakui bahwa hal ini juga merupakan salah satu masalah yang kerap menjadi beban bagi orang tua murid. Khususnya bagi sebagian besar masyarakat sedang menerapkan sistem PJJ akibat pandemi Corona.

Baca Juga:  Dilantik Jadi Kepsek, Guru di Minahasa Utara Heran karena Sekolahnya Tidak Ada

“Satu yang besar dan selalu kami dengar adalah situasi pembiayaan yang memang menjadi beban ekonomi bagi banyak sekali orang tua murid dan ada juga beban untuk sekolah,” ucap Nadiem.

Tetapi, kata Nadiem, Kemendikbud telah memberikan fleksibilitas dalam menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) terkait persoalan itu. Namun ia mengatakan masih akan melakukan sosialisasi lanjutan terhadap kebijakan dana BOS.

“Dan ini mungkin kami sudah memperbolehkan dana BOS, Bantuan Operasional Sekolah, itu digunakan untuk pulsanya murid-murid. Tapi mungkin kita harus sosialisasikan lagi, dan akan kami kaji sebagai masukan,” ucap Nadiem.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan