Kemenparekraf Rencana Buka Wisata Di Bali, Yogyakarta, Dan Riau Secara Bertahap Mulai Oktober

Wisatawan beraktivitas di kawasan Pantai Kedonganan, Badung, Bali, Rabu (15/4). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

IDTODAY.CO – Pariwisata di Bali, Yogyakarta dan Riau renca akan kembali dibuka oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada bulan Oktober. Kemenparekraf mencanangkan konsep CHS (Cleanliness, Health, Safety) sebagai tagline pariwisata usai pandemi COVID-19 mereda.

“Saat ini kita memasuki dunia yang new normal, segala kebiasaan baru yang dulunya tidak dianggap normal, saat ini menjadi normal. Untuk itu implementasi CHS sangat tepat dilakukan sekarang,” kata Sekretaris Kemenparekraf/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani, dalam keterangan persnya, Jumat (15/5). Seperti dikutip dari kumparan (15/05/2020).

Baca Juga:  Di Pekanbaru, Muncul Spanduk Besar Bertuliskan Usir TKA China dari Indonesia

Konsep cleanliness l, ungkappnya, mencakup kebersihan objek wisata dan pintu masuk. Health mencakup pengecekan kesehatan para wisatawan. Safety mencakup keamanan wisatawan dan masyarakat di ojek wisata.

Bali akan menjadi pilot project pembukaan objek wisata di tiga provinsi tersebut.

Terhadap rencana Kemenparekraf tersebut, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace menyambut baik. Dia optimistis Bali akan siap membuka kembali pariwisata pada Oktober mendatang.

Meski begitu, ia berharap wisata dibuka secara bertahap dan harus mematuhi protokol kesehatan dan keamanan.

Baca Juga:  Rencana Dibukanya Pariwisata Untuk Turis Asing ke Bali pada September Mendatang Batal

Ia mengatakan rencananya kawasan pertama yang dibuka adalah kawasan Indonesia Tourism Development (ITDV) di Nusa Dua, Jimbaran, Badung. Ini karena kawasan ini cukup jauh dengan permukiman penduduk. 

“Mengingat banyak wisatawan yang sudah sangat rindu dengan Bali, kita bisa buka ITDC di Nusa Dua terlebih dahulu. Mengingat di sana secara fisik sudah terisolasi dan jauh dari pemukiman dan dengan fasilitas yang sudah lengkap,” ujar Cok Ace.

Ia melanjutkan, apabila tren kasus COVID-19 di dunia sudah 0, kawasan Tanah Lot hingga Monkey Forest di Ubud, Gianyar, akan dibuka. 

“Jika tren COVID-19 di seluruh dunia sudah 0%, kita bisa buka secara bertahap beberapa spot wisata di Bali, seperti spot Tanah Lot atau Monkey Forest di Ubud. Sebagai catatan pembukaan spot tersebut tidak diikuti dengan pembukaan area di sekitarnya, untuk memaksimalkan social distancing terlebih dahulu,” kata dia.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan