Ketimbang Intervensi Muktamar NU, Menag Yaqut Sebaiknya Fokus Bantu Presiden Jokowi

Foto: Komite Masyarakat Tolak Korupsi menggelar aksi di depan Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (26/11)/RMOL

IDTODAY.CO – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas diingatkan untuk tidak mencampur adukkan kepentingan pribadi dengan fungsinya sebagai pejabat publik yang bertanggung jawab pada anggaran negara.

Begitu ditegaskan koordinator Komite Masyarakat Tolak Korupsi (KMTK) Sanusi saat menggelar aksi di depan Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Jumat (26/11).

Kepentingan pribadi Yaqut Cholil, kata Sanusi, seiring munculnya kabar upaya sabotase gelaran Muktamar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Lampung.

Kata dia, dugaan sabotase itu dilakukan oleh oknum Kementerian Agama yang melakukan pemesanan kamar hotel secara besar-besaran di Lampung tepat pada tanggal pelaksanaan Muktamar NU.

Sabotase itu, lanjutnya, diduga kuat menjadi upaya intervensi dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk memberikan dukungan untuk calon ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf.

Pada posisi ini, Yahya Cholil Staquf adalah kakak kandung Menag Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Juga:  Surat Al-Kahfi Ayat 8 Salah Cetak, Mahfud MD: Kemenag Segera Cek!

“Kami tentu menyayangkan komitmen dan tekad yang lemah Menteri Agama RI Gus Yaqut dalam memberantas praktek KKN dilingkungan Kemenag RI,” kata Sanusi dalam keterangannya.

Sanusi meminta Yaqut Cholil dapat menjaga marwah Muktamar NU dengan tidak melakukan intervensi apapun sekalipun Yahya Staquf yang merupakan kakak kandungnya sedang berkontestasi.

“Gus Yaqut sebaiknya lebih mementingkan agenda dan program kerja di Kemenag RI untuk membantu Presiden Jokowi daripada mengintervensi Muktamar NU,” tandasnya.

Baca Juga:  Mengapa Menteri Agama Memilih Bungkam Soal Kasus Al Zaytun?

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan