KH Ma’ruf: Kita Harus Tingkatkan Potensi Ekspor Makanan Halal Dunia

Wakil Presiden KH Maruf Amin (kanan) didampingi Gubernur Riau Syamsuar (kiri) tiba di Kota Pekanbaru, Jumat (6/3/2020). Pada kunjungan kerja di Riau, Wapres KH Maruf Amin menerima gelar kehormatan Bapak Ekonomi Syariah Indonesia dari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim, meresmikan pusat penelitian pengembangan kajian dan penerapan ekonomi syariah, dan meresmikan Masjid Paripurna. (ANTARA FOTO/FB Anggoro/wsj.(FB Anggoro)

IDTODAY.CO – Wakil Presiden Ma’ruf Amin membahas tentang potensi Indonesia terkait penyediaan produk halal untuk global di masa yang akan datang.

Akan tetapi, dirinya sangat menyayangkan Indonesia sampai saat ini hanya menjadi tukang stempel produk halal dunia.

Pernyataan tersebut disampaikan Ma’ruf Amin ketika bicara dalam acara Webinar Strategis Nasional “Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia” yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).

“Indonesia merupakan pasar yang sangat menentukan dalam perdagangan produk halal dunia. Hal ini tidak lepas dari posisi Indonesia sebagai negara berpenduduk 267 juta jiwa, dan merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar yaitu sebesar 87% dari total populasi,” terang KH Ma’ruf sebagaimana dikutip dari cnbc Indonesia (24/10).

Baca Juga:  Soal Sambutan Hangat Maruf Amin pada Habib Rizieq, Pengamat: Wapres Memiliki Parameternya Tersendiri

Kemudian, KH Ma’ruf menjelaskan bahwa Indonesia merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya. Pasalnya, per tahun 2018, Indonesia telah membelanjakan US$ 214 miliar untuk produk halal, atau mencapai 10% dari pangsa produk halal dunia.

“Namun sayangnya, Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan ‘tukang stempel’ untuk produk halal yang diimpor,” ujar Ma’ruf.

lebih lanjut, KH Ma’ruf meminta Indonesia untuk lebih memaksimalkan potensi kebutuhan pasar halal global yang teramat besar. Diprediksi, konsumsi pasar halal global akan terus berkembang mencapai US$ 3,2 triliun pada tahun 2024, dari sebelumnya US$ 2,2 triliun pada tahun 2018.

“Kita harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor kita yang saat ini baru berkisar 3,8% dari total pasar halal dunia,” tegasnya.

Anehnya, tahun 2019, justru Brazil yang menjadi eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai US$ 5,5 miliar yang disusul oleh Australia dengan nilai US$ 2,4 miliar, sebagaimana isi laporan Global Islamic Economic Report

Baca Juga:  KH Ma'ruf Amin Tawarkan PBNU 2 Solusi Soal UU Cipta Kerja

lebih lanjut, KH Ma’ruf menegaskan bahwa penduduk muslim dunia diperkirakan mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030 mendatang. Hal tersebut merupakan peluang besar untuk meningkatkan perekonomian Indonesia harus dimanfaatkan dengan baik dengan melakukan ekspor produk halal.

“Untuk itu, kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Dengan segala sumber daya yang dimiliki, saya percaya Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai negara produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia,” pungkasnya.[cnbcindonesia/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan