IDTODAY.CO – Ketua umum PBNU KH. Said Aqil Siradj menyoroti terbunuhnya George Floyd oleh seorang polisi yang menyebabkan meletusnya kerusuhan rasial di Amerika serikat.
Peristiwa tersebut memperlihatkan borok demokrasi Amerika yang mulai tercium sejak Donald Trump mengikuti kampanye pemilihan presiden dengan melontarkan kata-kata rasis terhadap warga kulit berwarna dan umat Islam di Amerika. Hal tersebut sekaligus menjadi penyebab terjadinya kerusuhan rasial yang terjadi saat ini.
Pada kesempatan tersebut, Beliau juga menjelaskan tentang Sistem Demokrasi yang dianut Indonesia. Organisasi yang dipimpinnya, tetap menilai sistem demokrasi sebagai sistem terbaik yang harus dianut oleh negara Indonesia karena sesuai dengan konsep Islam.
“NU memandang bahwa demokrasi masih merupakan sistem terbaik yang sejalan dengan konsep syûrâ di dalam Islam. Namun, NU menolak penyeragaman demokrasi liberal ala Amerika sebagai satu-satunya sistem terbaik untuk mengatur negara dan pemerintahan,” kata Said Aqil dalam keterangan tertulis sebagaimana dikutip dari Okezone, Sabtu (6/6/2020).
Demokrasi Indonesia perlu dibangun dengan tetap berlandaskan pada prinsip musyawarah-mufakat dalam politik dan gotong royong dalam ekonomi. Dia menyebtunya demokrasi yang sejalan dengan penguatan cita politik sebagai bangsa yang nasionalis-religius dan religius-nasionalis.
Kiai Said menegaskan bahwa Indonesia harus mandiri dalam menjalankan demokrasi tidak perlu mengekor terhadap negara manapun. Demokrasi Indonesia harus sesuai dengan jati diri bangsa dan karakteristik masyarakat Indonesia
“Nahdlatul Ulama memandang bahwa kejadian kerusuhan rasial di Amerika saat ini perlu menjadi bahan refleksi serius agar peristiwa serupa tidak terulang di negara mana pun,” tegasnya.[Brz]