Kirim Surat Terbuka, Said Didu Klarifikasi Pernyataannya Soal ‘Isi Kepala Luhut’

Mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Said Didu (Foto: Istimewa)

IDTODAY.CO – Polemik pernyataan Mantan Sekretaris BUMN Muhammad Said Didu yang menuding  Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan hanya memikirkan uang uang dan uang terjawab dengan surat terbuka yang ditulis dan diunggah di akun Twitter Said Didu.

Surat tertanggal 7 April 2020 itu ditujukan kepada Luhut Binsar Pandjaitan sebagai klarifikasi terhadap bideo di chanel Youtube M Said Didu pada tanggal 4 April 2020 tentang pernyataannya yang dianggap menyinggung Menteri Marves itu.

Baca Juga:  Bela TKA China, Luhut: Apakah Semua Orang China Itu Berengsek?

Said Didu mengatakan bahwa video tersebut merupakan pernyataannya terkait prioritas kebijakan pemerintah dalam upaya penanggulangan  pandemik Coronavirus Disease (Covid-19).

“Soal pernyataan saya bahwa Pak Luhut hanya memikirkan uang, uang dan uang, maknanya adalah bahwa kebijakan pemerintah saat ini lebih mengutamakan kebijakan penyelamatan ekonomi dibandingkan dengan kebijakan mengatasi dampak pandemi corona,” tulis Said dalam surat terbukanya yang diunggha di akun Twitter @msaid_didu, Selasa sore (7/4/2020).

Baca Juga:  Banjir Dukungan, Sebanyal 141 Pengacara Siap Bela Said Didu, Ada Eks Menteri hingga Mantan Pimpinan KPK

Said Didu mengungkapkan bahwa memang sudah menjadi tugas Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi untuk memprioritaskan pertimbangan ekonomi dan investasi di bandingkan pertimbangan lainnya.

Kemudian saya juga menyinggung pernyataannya semoga terbesit jiwa sapta marga merupakan satu harapan bahwa Luhut sebagai purnawirawan TNI tetap memprioritaskan keselamatan rakyat, negara dan bangsa.

“Dengan jiwa sapta marga pasti akan memikirkan rakyat, bangsa dan negara,” tulis Said.

Di bagian akhir suratnya, Said Didu menegaskan bahwa semua pernyataannya merupakan panggilan nurani seorang anak bangsa yang merindukan terbangunnya sistem bernegara yang demokratis, peduli dan kritis terhadap kebijakan aparat pemerintah, bukan ditunggangi kepentingan apapun.

Tujuannya satu, hanya demi Indonesia yang adil, maju dan makmur.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan