IDTODAY.CO – Mantan Deputi II Kantor Staf Presiden era Presiden Joko Widodo, Yanuar Nugroho menyoroti Statement Presiden Jokowi terkait daftar 10 besar negara dengan kasus Covid-19 tertinggi. Menurut RI Satu itu Indonesia tidak masuk ke dalam daftar 10 besar tersebut.

Anggota Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) ini meminta presiden Jokowi untuk berhati-hati dalam mengklaim data Corona di Indonesia. pasalnya, jumlah masyarakat Indonesia yang mengikuti tes Corona masih sangat rendah tidak sebanding dengan negara yang masuk 10 besar seperti Amerika Serikat, Jerman, Italia, Korea Selatan dan beberapa negara hebat lainnya.

Baca Juga:  Jokowi Dianggap Berlindung Dibalik TNI-Polri untuk Ambil Kebijakan Covid-19

“Sebaiknya kita berhati-hati dengan klaim ini, Pak Jokowi. Karena di Indonesia yang dites amat sedikit,” kata Yanuar Nugroho di akun Twitternya, sebagaimana dikutip dari Rmol.id (7/4/2020).

Ilmuwan dari Centre for Innovation Policy and Governance (CIPG) ini menjelaskan warga Indonesia yang sudah melakukan tes korona sangat jauh bila dibandingkan dengan negara yang masuk 10 besar. Kisaran penduduk yang sudah melakukan tes Corona adalah 28 orang per 1 juta penduduk.

Baca Juga:  Ketua OPM Ancam Jokowi Jangan Injak Tanah Papua: Jika Datang, Akan Terjadi Perang!

Misalnya, Jerman dan Amerika yang masuk dalam pendataan ourworldindata.org telah melakukan tes Corona dengan jumlah yang sangat signifikan. Jerman melakukan tes sekitar 11.127 ribu per satu juta penduduk dan Amerika Serikat telah mengetes 3.824 ribu per satu juta penduduk.

Yanuar menilai, sebaiknya presiden Jokowi lebih fokus untuk melakukan tes Corona secara masif daripada obral data tidak valid.

“Jadi mohon perintahkan test yang masif, Pak. Nuwun,” tandas Yanuar.[brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan