IDTODAY.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrayati mendapatkan gelar sebagai Menteri Keuangan Terbaik Asia Pasifik 2020 sebagaimana dirilis dalam Majalah Global Markets.

Menanggapi kabar tersebut, Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyatakan bahwa banyak pihak yang bertanya-tanya kepadanya mengenai hal tersebut.

“Saya banyak ditanya rekan-rekan, termasuk konstituen. Bagaimana bisa Menteri Keuangan dapat gelar terbaik di Asia Pasifik, kadang-kadang di Asia, mungkin juga di dunia. Ini adalah salah satu pertanyaan yang perlu disikapi,” tegasnya Lewat akun YouTube pribadinya yang diunggah Sabtu (17/10). Sebagaimana dikutip dari RMOL (18/10).

Pertanyaan itu perlu disikapi lantaran pada kenyataannya ekonomi Indonesia kian sulit. Beragam masalah mulai dari fiskal, pendapatan dari pajak, pengeluaran, moneter, nilai tukar rupiah tak menguat, hingga utang masih membelit negeri ini.

Kemudian, Fadli mengatakan bahwa utang Indonesia semakin menumpuk dan menggunung. demikian juga beban tersebut telah diwariskan kepada anak yang baru lahir sekalipun.

“Belum lagi usaha semakin sulit, mendapat kredit semakin sulit. (Semua) masyarakat yang merasakan,” ucapnya.

Baca Juga:  Rizal Ramli: Era “Pura-pura Merakyat” Sudah Berakhir, Era Baru Akan Datang

Atas alasan itu, dia seolah sependapat dengan apa yang disampaikan ekonom senior DR. Rizal Ramli. Di mana gelar yang pantas diberikan kepada Sri Mulyani adalah Menteri keuangan terbalik,

terkait hal tersebut sama Fadli Zon mengaku sependapat dengan pernyataan Dr. Rizal Ramli. Yakni menjuluki Sri Mulyani sebagai Menteri keuangan terbalik.

“Oleh karena itu, apa yang disebut menteri keuangan terbaik, oleh seorang rekan ekonom senior Rizal Ramli, menteri keuangan terbalik mungkin,” tegasnya.

Baca Juga:  13.800 Anak Buah Sri Mulyani Belum Setor LHKPN, KPK Beri Waktu hingga 31 Maret

hadis yang menegaskan bahwa gelar Menteri keuangan terbaik diberikan oleh negara asing karena hanya melihat Indonesia dari bingkainya saja. Padahal, keuangan Indonesia sangat terpuruk apabila dilihat dari dalam.

“Mungkin karena ini penilaian komunitas asing, dilihat dari outlook dari luar. Mungkin saja memang benar, Menkeu kita terbaik di mata asing, tapi bukan di mata rakyat Indonesia,” imbuhnya.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan