IDTODAY.CO – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengatakan jika pemerintah yang menaikkan iuran BPJS kesehatan di tengah pandemi Corona sebagai satu yang tidak layak dan tidak beretika.

Iapun mengaku sangat kecewa dengan kebijakan Presiden Jokowi yang menurunkan dan menaikkan iuran BPJS di saat yang bersamaan.

“Bagi saya secara personal cukup kecewa dengan keputusan ini, karena tidak layak, tidak polite, kurang beretika, ketika dalam situasi rakyat sangat susah di pandemi, Presiden mengumumkan penurunan sekaligus kenaikkan iuran BPJS Kesehatan dalam waktu yang sama,” urai Nihayatul kepada wartawan di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Okezone.com (14/5/2020).

Nihayatul menilai sikap pemerintah tersebut mempermainkan rakyat Indonesia di tengah situasi darurat Corona.

“Kemarin bulan April sudah membayar kenaikan, lalu Mei ini mereka mengakumulasi kenaikan dengan hanya menambah sisanya, jadi April, Mei, Juni sesuai dengan iuran yang lama. Tapi selanjutnya harus membayar iuran yang baru,” jelasnya.

Menurut Nihayatul, pemerintah mungkin mengasumsikan peserta BPJS kelas I dan kelas II sebagai masyarakat mampu. Namun, saat situasi darurat seperti sekarang dapat dipastikan banyak orang miskin baru.

Baca Juga:  Di Peringatan Pramuka-59, Jokowi Ingatkan Disiplin di Era Pandemi

“Kondisi masyarakat yang Covid-19 jelang lebaran tertekan sangat lama di rumah, ini ditambah masalah BPJS Kesehatan yang cenderung tidak konsisten. Ini membingungkan dan bikin resah masyarakat, ayo presiden jangan main-main hati rakyat,” papar Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

“Berilah ketenangan dan kenyamanan rakyat. Harus buat rakyat percaya presiden dan seluruh jajarannya sanggup untuk melindungi rakyatnya,” pungkasnya.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan