Ironis! Konser “Konser Bersatu Melawan Corona” yang digagas BPIP hanya berhasil mengumpulkan Rp 4 miliar, kalah dengan konser Didi Kempot yang meraih Rp 5,3 miliar.

Belum lagi, konser ala BPIP yang dikatakan virtual itu tetap mengesampingkan protokol Covid 19, di mana artis dan tokoh yang terlibat abai physical distancing dan tanpa masker. Sementara konser Didi Kempot mematuhi protokol Covid 19.

Wasekjen Demokrat Renanda Bachtar menegaskan bahwa konser BPIP itu menjadi contoh langkah ngawur BPIP.

“Konser Amal Didi Kempot dari rumah yang patuh ikuti protokol Covid-19 kumpulkan 5,3 miliar. Konser BPIP yang dibuka Presiden Jokowi dengan tidak mengindahkan protokol Covid-19 hanya mampu mengumpulkan 4 miliar. BPIP kok ngasih contoh ngawur. Apa ikuti protokol Covid-19 itu tidak Pancasilais?,” tulis Renanda di akun Twitter @renandabachtar.

Baca Juga:  Sama-sama Langgar PSBB, Tapi Perlakuan Terhadap Ketua MPR Dan Habib Bahar Diskriminatif

Wasekjen Demokrat Irwan Fecho menunjuk prosesi foto bersama di Konser BPIP itu sebagai upaya Ketua MPR serta Pimpinan BPIP memberikan contoh dan teladan bagaimana seharusnya masyarakat bersikap dan bertindak di tengah Pandemi Covid 19.

“Ketua MPR serta Pimpinan BPIP memberikan contoh dan teladan bagaimana seharusnya masyarakat bersikap dan bertindak di tengah Pandemi Covid-19 melalui contoh dalam foto bersama di Konser Muzik Corona. Makin Ambyarrrrr…,” tulis Irwan di aku @irwan_fecho menyertakan foto yang dimaksud.

Pengamat kebijakan publik Utuh Wibowo juga menyoal foto bersama seperti yang disebut Irwan Fecho.

“Judulnya “Konser Bersatu Melawan Corona” tetapi tak menerapkan Social Distancing / Physical Distancing, tak boleh ramai berkumpul dan tak menggunakan Standard Masker. Bagaimana mau melawan virus Corona jika petunjuk minimal begitu saja tak diikuti? Innalillahi..,” tulis Utuh di akun @UtuhWibowo.

Politisi Demokrat Ricky Kurniawan menyebut konser BPIP itu menyakiti umat Islam. “Kita orang disuruh pakai Masker, jaga jarak. Sementara konser musik di Bulan Ramadhan yang menyakiti umat Islam mengabaikan protokol Covid-19. Mesjid ditutup untuk menghindari kerumunan tapi kerumunan yang lainnya diperbolehkan. Kebijakan yang penuh ketidakadilan seperti bom waktu,” demikian komentar Ricky melalui akun @RicKY_KCh.

Baca Juga:  Dituding Abai Demokrasi Sehat, Yusril Sentil Rachland: Lebih Baik Berkelahi di Pengadilan Ketimbang di Jalanan

Sebelumnya, pemerhati politik dan keagamaan M. Rizal Fadillah mengupas Konser BPIP itu dari sudut pandang keagamaan, dalam tulisan berjudul “Konser Yang Menyinggung Umat Islam”.

“Pemerintah menyinggung umat Islam yang sedang dipersulit untuk beribadah di masjid. Shalat Jum’at dan Shalat Ied pun ditiadakan. Mudik silaturahmi tidak bisa. Ini malah konser lagi. Sayangnya Wapres yang Kyai pun bukan mencegah atau menasehati malahan terlibat. Diagendakan untuk membacakan do’a. Setelah menikmati nyanyi nyanyi,” demikian salah satu alinea dari tulisan Rizal Fadillah yang dimuat di rmol (17/05).

Sumber: itoday

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan