Kritik Kerja Nadiem Makarim, Marzuki Alie: Kuota Internet Mahal, Guru Dan Dosen Tidak Siap

Ketua DPR RI Periode 2009-2014 Marzuki Alie,(Foto: kompasiana.com)

IDTODAY.CO – Ketua DPR periode 2009-2014, Marzuki Alie menyoroti kinerja Mendikbud nadiem Makarim. Menurutnya kemah kinerja menteri muda tersebut tidak profesional dalam memimpin Kementerian yang diembankan di pundaknya.

Marzuki juga menyoroti masalah pendidikan daring yang tidak merata di banyak tempat. Banyak kendala terkait pembelajaran daring tersebut selama masa pandemic.

“Listrik masih byarpet, sinyal internet yang masih parah, kuota internet yang mahal, ditambah kesiapan guru atau dosen. Itu semua masalah-masalah pendidikan yang belum nampak progres di masa kepemimpinan Mas Nadiem,” kata Marzuki dalam diskusi daring Indomedia Poll pada Selasa (30/6) yang bertajuk: Refleksi Kebijakan Mendikbud: Mas Nadiem Bisa Apa?  Sebagaimana dikutip dari Rmol.id, (2/7/2020).

Pembicara lainnya adalah Azyumardi Azra, Darmaningtyas, Retno Listyarti, Zainuddin Maliki, David Krisna Alka, dan Moderator Hamzah Fansuri dari Indomedia Poll.

Marzuki Alie juga menyinggung terkait kebijakan mendikbud tentang ekonomi berseri. “Kalau ekonomi bisa dikoreksi dan disesuaikan secara berkelanjutan. Kalau kebijakan pendidikan tidak boleh kebijakan yang baru membatalkan kebijakan kemarin, harus berkesinambungan, sinergis menuju visi pendidikan,” ujar Marzuki.

Nabi lanjut, Marzuki Alie mempersoalkan istilah ‘Merdeka Belajar’ yang belum sama pemahamannya, dan kapan bisa diwujudkan.

Baca Juga:  Kuota Belajar Cair Bulan Ini, Berikut Ulasannya

“Demikian pula dengan ‘Kampus Merdeka’. Sejauh mana Kampus Merdeka itu? Jangan-jangan nanti justru bukan merdeka tetapi semakin terbelit dengan berbagai aturan,” kata Marzuki.

Marzuki Alie juga mengatakan ketidakprofesionalan juga tercermin dari kebijakan untuk mengkomersialkan pendidikan.

“Misalnya dalam RUU Cipta Kerja, ini jelas menteri mau menjadikan pendidikan seperti Gojek, melepaskan tanggung jawab pemerintah sebagaimana isi Pembukaan UUD 1945,” tandas Marzuki.[rmol/brz/nu]

Baca Juga:  Sebut Mendikbud Dinilai Tak Berperikemanusiaan, Pengamat Pendidikan: Ngurusi Manusia Beda Dari Ngurus Aplikasi

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan