Lagi-lagi TKA China, Kali Ini Pabrik Bauksit Di Bintan Akan Pekerjakan 1800 Orang

Menko Maritim dan investasi RI Luhut Binsar Panjaitan usai memimpin rapat di Batam, Kamis (2/7)(Gatra/Panca)

IDTODAY.CO – Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan bersama Mentri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI Edy Probowo melakukan rapat kerja dengan stakeholder terkait dalam rangka menggali strategi peningkatan ekonomi di Kepri pasca pandemi covid 19.

Rapat bersama Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dilaksanakan pada Kamis (2/7) di Batam. Rapat itu menghasilkan strategi untuk mendukung perekonomian juga digali dari Investasi Industri serta sektor kelautan dan perikanan.

Luhut Panjaitan menjelaskan beberapa poin penting yang dibahas dan menjadi kesepakatan bersama yaitu, mendukung rencana proyek pengolahan biji bauksit menjadi Alumina di Kabupaten Bintan, Kepri.

Rencananya perusahaan itu, sacara resmi beroperasi sekitar Januari 2021. Tak tanggung-tanggung, perusahaan tersebut akan menyerap sekitar 20.000 pekerja.

“Di Bintan ada pembangunan proyek pengolahan biji Bauksit menjadi Alumina serta produk turunanya untuk dijadikan bahan industri. Akan ditempatkan sekitar 10 persen tenaga kerja asing (TKA) yang berasal dari Tiongkok, karena memang investasinya dari sana,” kata Luhut, usai rapat di Batam sebagaimana dikutip dari Gatra.com (2/7/2020).

Luhut mengatakan, perusahaan tersebut sedang menyiapkan alat produksi dan jaringan listrik. Menurutnya, sekitar 5.000 pekerja telah disiagakan, 1.800 orang TKA asal Cina judi adalah siap untuk didatangkan.

Baca Juga:  Polda Sultra Amankan Kedatangan TKA China Gelombang Kedua Hari Ini

Menurut perkiraan, perusahaan tersebut akan menyerap sekitar 20.000 tenaga kerja akan berlangsung hingga akhir tahun 2020.

“Pada tahap awal sekitar 3.200 orang tenaga kerja lokal akan mengisi beberapa posisi strategis dalam pengolahan biji Bauksit itu, transfer pengetahuan teknologi dari TKA juga akan dilakukan di tengah produksi berjalan. Pekerja asing akan ditempatkan secara sementara, pada bagian teknis produksi,” urainya.

Luhut mengaku, sekitar 90 persen pekerja teknis berasal dari TKA perusahaan tersebut sangat membutuhkan tenaga listrik sebesar 2.800 mega watt yang harus diproduksi sendiri secara mandiri oleh teknisi asing.

Baca Juga:  Luhut Singgung Komentar IMF: Indonesia Masih Pelit Soal Rasio Utang

Sementara itu, Plt Gubernur Kepri Isdianto merespon positif pembangunan pabrik pengolahan biji bauksit di Bintan. Hal tersebut akan menjadi bagian proyek strategis pemerintah yang akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal.

Dengan demikian Isdianto meminta perusahaan tersebut untuk lebih memperhatikan para pekerja lokal dari daerah setempat.

“Dalam hal ini, Pemprov Kepri berupaya memberikan pelayanan terbaik, dalam segi pemanfaatan lahan juga akan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Masyarakat sekitar lokasi eksploitasi tentu mendapatkan manfaat dari keberadaan proyek tersebut,” ucapnya.[gatra/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan