IDTODAY.CO – Pengamat Politik Rocky Gerung mengomentari pencalonan Gibran rakabuming Raka pada cawalkot Solo dalam pilkada 2020 mendatang.

Melalui tayangan Youtube Rocky Gerung Official, Selasa (21/7/2020), Rocky Gerung menilai pemerintahan Jokowi jauh lebih buruk daripada rezim Soeharto. 

“Dulu Pak Harto angkat Mbak Tutut, kita semua protes waktu itu. Tapi akhirnya kita mengerti karena saat itu sistemnya otoriter. Pak harto kita nilai lebih fair untuk kuasai infrastruktur politik tak ada oposisi, maka Mbak Tutut. ,Kalau dibandingkan, ya lebih otoriter Jokowi sebenarnya. Dalam sistem demokrasi terang benderang, Jokowi bermain di air keruh, mencari keuntungan dari jabatan politik. Sebut saja lebih totaliter dari sistem Orde Baru,” terang Rocky sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com (22/7/2020).

Kemudian, Rocky Gerung membenarkan bahwa pencalonan Gibran sebagai Jawa kota Solo merupakan otonomi setiap individu. Akan tetapi istilah otonom hanya bisa dimiliki orang yang tidak punya kedekatan hubungan dengan penguasa yang bisa mempengaruhi pihak lain dalam perpolitikan. Apalagi, kaitanya dengan presiden yang merupakan nomor satu di Indonesia.

“Tentu orang bisa bilang ya itu otonom untuk mencalonkan atau tidak mencalonkan,” ucap Rocky Gerung.

Baca Juga:  Soal Narasi Negatif Pemberian Penghargaan Bintang Mahaputra Untuk Bungkam Gatot, Mahfud: Ini Haknya Dia

“Dia menjadi otonom kalau tidak di dalam spire of influence dari ayahnya yang adalah presiden,” terangnya.

“Kan problem kita spire of influence presiden akan bekerja mendahului netralitas Pilkada,” pungkasnya.

Lebih jauh, Rocky Gerung minta presiden Jokowi untuk langsung saja melantik Gibran melalui Perppres daripada harus berjuang melalui Pilkada.

Kemudian Rocky Gerung menyebut nyanyian yang sedang viral terkait pencalonan Gibran pada cawalkot Solo yang kemungkinan akan melawan kotak kosong.

Baca Juga:  Sebut Jokowi Lakukan Politik Akomodasi, Pengamat: Jokowi Tersandera Kalkulasi Politik Pragmatis

“Jadi meme sekarang kalau kotak kosong yang kalah di solo yang menang siapa? Jadi kotak kosong versus otak kosong,” katanya.[tribunnews/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan