Libatkan TKA China, Penambangan Emas Ilegal Di Sulawesi Utara Harus Diusut Tuntas

Penambangan emas ilegal di Desa Mopait, Sulawesi Utara, melibatkan TKA asal China/Istimewa

Polemik kedatangan tenaga kerja asing (TKA) asal China bisa jadi akan semakin rumit. Pasalnya, ada sejumlah TKA China yang justru bekerja untuk perusahaan penambangan emas ilegal di Sulawesi Utara.

Operasi tambang ilegal yang dilakukan PT PT Bulawan Daya Lestari (BDL) dan TKA China di Mopait, Lolayan, Bolaang Mongondow ini tentu saja mendapatkan penentangan dari warga. Terlebih lagi, PT BDL sudah tidak memiliki izin pengusahaan tambang dari Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Utara.

“Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) sudah berakhir pada 10 Maret 2019,” jelas seorang tokoh pemuda Desa Mopait, Nujulkifli Mokodompit, Senin (25/5).

Menurutnya, aktivitas penambangan emas liar PT BDL juga tidak memberikan manfaat kepada masyarakat Desa Mopait. Karena status mereka tanpa izin. Padahal cadangan emas di Mopait dikabarkan mencapai 5-10 ton.

Baca Juga:  Heboh! Pro-Kontra Terkait Video 49 TKA China Terkena Virus Corona Tiba Di Indonesia

“PT Bulawan Daya Lestari mendapat dukungan orang kuat. Tidak tersentuh oleh hukum. Dua oknum tersebut adalah Yance Tanesia, dan pengusaha lokal Jimmy Inkiriwang,” tegas Mokodompit.

Menurut pantauan Mokodompit di lapangan, Sabtu (23/5), terlihat aktivitas tambang secara besar-besaran. Tampak tiga buah alat berat ekskavator bekerja mengeruk material tambang emas. Truk besar berlogo konsorsium PT Hutama Karya (HK) dan perusahaan China mengangkut material, untuk dibawa ke kolam pemrosesan mineral emas.

“Di depan pintu gerbang tambang ilegal itu tampak dua orang menenteng senjata laras panjang. Apakah senjata tersebut legal? Adakah aturan penggunaan senjata di pos gerbang tambang ilegal menggunakan senjata api laras panjang. Mungkin mereka aparat keamanan khusus yang diterjunkan di lapangan tambang ilegal oleh Yance Tanesia dan Jimmy Inkiriwang,” tuturnya.

Ia menambahkan, saat memasuki wilayah tambang, tampak kain terpal biru terhampar di cekungan kolam berukuran ratusan meter persegi. Dari kejauhan truk ukuran 24 feet menumpahkan material emas ke dalam kolam raksasa tersebut.

“Beberapa orang bermata sipit tenaga kerja asing asal China tampak berkeliaran di tambang di Gunung Monsi. Keberadaan mereka bekerja di tambang ilegal harus diusut tuntas. Apakah boleh tambang ilegal memekerjakan TKA China? Ini perlu diusut tuntas,” tegas Mokodompit.

Baca Juga:  Soal 49 TKA Asal China Ke Sulawesi Tenggara, Fadli Zon: Ini Jelas Skandal

Kedatangan TKA China juga diduga tak lepas dari keterlibatan Jimmy Inkiriwang dan Yance Tanesia, yang dikenal dekat dengan Pendeta Lenny Matoke Gembala Gereja Bethani Manado.

“Yance Tanesia dan Jimmy Inkiriwang yang memerintahkan aktivitas penambangan ilegal ini sejak lama,” kata Direktur PT Bulawan Daya Lestari (BDL), Mody Donny Sumolang.

Keterlibatan Jimmy Inkiwirang yang berkongsi dengan Yance Tanesia dalam penambangan ilegal di Mopait ini, kata Mokodompit, patut diusut tuntas. Apalagi PT BDL juga mempekerjakan TKA China untuk bekerja secara ilegal.

Sumber: Rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan