Luhut: Tak Ada Lagi Cipika-cipiki sampai Vaksin Corona Ditemukan

Luhut Rapat di Kemen PUPR. Humas Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Foto: Merdeka)

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan masyarakat akan terbiasa dengan kehidupan normal baru di tengah ancaman virus corona. Sebab, kata dia, virus ini diprediksi sulit hilang dan nantinya akan seperti persebaran penyakit HIV.

“Jadi nanti kita akan hidup new normal. Tidak ada lagi cipika-cipiki sampai vaksinnya ditemukan,” tutur Luhut dalam wawancara bersama RRI, Jumat, 15 Mei 2020.

Baca Juga:  Update Corona 30 April:Kasus Positif 10.118, Sembuh 1.522, Meninggal 792

Kegiatan cipika-cipiki (cium pipi kanan-kiri) atau bersentuhan langsung dengan orang lain dikhawatirkan akan berpotensi meningkatkan jumlah kasus positif corona. Cipika-cipiki juga tidak sesuai dengan prinsip jaga jarak fisik atau physical distancing.

Luhut mengimbuhkan bahwa pola kehidupan masyarakat pada masa mendatang akan berubah. Saat melakoni aktivitas sehari-hari, masyarakat akan terbiasa menerapkan gaya hidup sehat untuk mengantisipasi penularan virus corona. Misalnya, dengan memakai masker hingga rajin cuci tangan.

Baca Juga:  Update Corona 05 Mei: Positif 12.071, Sembuh 2.197, Meninggal 872

Sejalan dengan itu, Luhut menyebut sektor industri perlahan-lahan akan direaktivasi kembali untuk menggerakkan roda perekonomian. Pemerintah pun tengah merundingkan kebijakan pemulihan kegiatan ekonomi ini, yang realisasinya akan dilakukan secara bertahap.

“Kita kan harus mengurusi orang yang bekerja. Jangan seperti Amerika Serikat, orang tidak bekerja memberontak sampai membawa senjata. Semua ada risikonya. Menjalani hidup normal itu paten,” tutur dia.

Baca Juga:  Kebijakan "Lockdown" Atau "Sosial Distancing", Mana Yang Lebih Efektif Untuk Indonesia?

Luhut mengakui, ada kelompok masyarakat yang tak setuju dengan konsep hidup berdampingan dengan virus corona. Ia juga menduga akan ada pihak yang terus-menerus meributkan kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mengatasi pandemi. Namun, ia menjamin negara tak akan pernah mengambil keputusan yang merugikan rakyat.

Sumber: tempo.co

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan