Macron Hina Islam, Al-Qaida Serukan Bunuh Siapapun yang Menghina Nabi Muhammad

Massa menginjak poster Presiden Prancis Emmanuel Macron saat protes terhadap publikasi kartun Nabi Muhammad di Prancis, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Palestina (30/10). (Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS)

IDTODAY.CO – Al-Qaeda mengancam Presiden Prancis Emmanuel Macron atas pernyataannya yang dinilai menghina Islam. Al-Qaeda menyerukan ke pengikutnya untuk membunuh siapa saja yang menghina Nabi Muhammad SAW.

“Membunuh siapa pun yang menghina Nabi (Muhammad) adalah hak setiap Muslim,” kata kelompok jihadis yang berakronim Prancis AQMI ini dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Selasa (3/10).

Seperti diketahui, bulan lalu Macron membela penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo atas dasar kebebasan berbicara dan berekspresi.

Sikap itu kemudian menimbulkan kemarahan umat Islam di seluruh dunia, bahkan berujung ajakan pemboikotan produk-produk Prancis.

“Boikot adalah kewajiban tapi itu tidak cukup,” kata AQMI.

AQMI menilai Macron, “orang muda, tidak berpengalaman, dengan sedikit otak, bersikeras menyinggung Nabi”. AQMI pun akan membalas komentar Macron yang menyinggung Islam.

Selain itu, Macron juga mengaitkan Islam dengan terorisme usai adanya pemenggalan kepala seorang guru di Prancis, Samuel Paty, karena menunjukkan gambar Nabi Muhammad kepada murid-muridnya selama pelajaran tentang kebebasan berekspresi.

Macron pun sudah membantah tudingan yang menghampirinya. Ia mengaku, hanya ingin mendukung kebebasan berpendapat dan berekspresi yang dimiliki seluruh warga Prancis.

“Saya menyadari ini (kartun) bisa menimbulkan kemarahan (umat Islam) dan saya menghormatinya, tetapi kita harus membicarakannya,” jelas Macron, Minggu (1/11). Seperti dikutip dari kumparan (03/11/2020).

Macron juga mengatakan bahwa Prancis tidak pernah punya masalah dengan agama apa pun. Ia memastikan, semua agama bisa dipraktikkan dengan bebas di negaranya.

Baca Juga:  Gubernur Edy Kecam Pernyataan Macron Hina Islam: Anda Agamanya Apa?

“Semua agama ini dipraktikkan dengan bebas di negara ini. Tidak ada stigmatisasi khusus. Prancis berkomitmen menjaga perdamaian dan hidup berdampingan bersama,” tuturnya[afp/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan