IDTODAY.CO – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menanggapi kritikan yang dilontarkan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Nawawi Pomolango, terkait dengan rencana pengaktifan kembali tim pemburu koruptor. Mahfud mengatakan bahwa di negara demokrasi perbedaan pandangan ini adalah hal yang lumrah terjadi.

“Ya kalau di negara demokrasi itu ada pro kontra kalau anda bilang KPK misalnya agak kurang setuju itu pak Nawawi dan bagus pak Nawawi itu,” kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (15/7). Seperti dikutip dari detik.com (15/07/2020).

Baca Juga:  Ini yang Dilakukan KPK Usai Diminta Luhut Penjarakan Mafia Pelabuhan

Ia menyebut bahwa Ketua KPK Firli Bahuri sendiri memiliki pandangan yang berbeda dengan Nawawi. Firli justru mendukung terhadap diaktifkannya kembali tim pemburu koruptor.

“Tapi kalau saya baca pak Firli hari ini bagus, mendukung. KPK kan sudah, mbaknya juga, itu tandanya demokrasi,” jelasnya.

Mahfud juga mengaku dirinya akan tetap melanjutkan pembetukan tim pemburu koruptor ini. Di sisi lain, dia tetap menerima kritik dari semua pihak.

Baca Juga:  Soal Kartu Prakerja, MAKI: Kalau KPK Cukup Bukti, Pemerintah Bisa Dituduh Korupsi !

“Dan berlaku nanti adalah keputusan rapat resmi proses nomokrasi nya proses politik tukar opininya siapa saja itu boleh ngomong. Dan saya akan terus mengerjakan ini secara serius tentang tim pemburu koruptor ini. Tapi tetap memperhatikan saran-saran dari masyarakat,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengkritik rencana pembentukan tim pemburu koruptor ini. Ia mengatakan bahwa kinerja tim pemburu koruptor yang dahulu tidak optimal.

“Saya pikir pembentukan tim ini di tahun 2012 dan senyatanya tidak memberi hasil optimal, cukup untuk menjadi pembelajaran untuk tidak diulangi lagi,” kata Nawawi melalui pesan singkat, Selasa (14/7/2020).[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan