Menkumham Tekankan Keseriusan Pegawainya Cegah Penyebaran Covid-19

Menkumham Yasonna Laoly. [Suara.com/Yosea Arga]

Yasonna juga meminta dilakukan rapid test secara berkala terhadap semua pegawai Kemenkumham sebagai langkah antisipasi penularan covid 19.

“Tidak ada salahnya juga melakukan rapid test secara mandiri bila ada pegawai yang merasakan indikasi terjangkit virus ini,” ucap Yasonna.

Ketiga, Yasonna memerintahkan agar dilakukan swab test bagi pegawai dengan hasil rapid test reaktif.  Demikian juga harus dilakukan tracing dan penyampaian informasi berjenjang terkait pegawai yang terjangkit Covid-19 serta pemberlakukan lockdown dan penyemprotan disinfektan pada gedung di mana ada pegawai yang positif terjangkit.

Selanjutnya, Guru Besar Ilmu Kriminologi Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) tersebut  meminta semua jajarannya untuk menggunakan sistem kerja dari rumah, terutama kepada pegawai berusia di atas 50 tahun dan memiliki penyakit penyerta.

Demikian juga dengan penggunaan informasi teknologi dalam pelayanan publik lebih dimaksimalkan, serta revisi anggaran untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19.

“Seluruh jajaran Kemenkumham harus bersatu padu dan bergotong royong. Ikut serta bersama jajaran pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk berjuang menghadapi pandemi Covid-19 ini. Tetap bekerja dengan protokol Covid yang ketat. Saya berharap kita semua dapat terjaga dan tidak ada lagi yang terkena Covid-19. Tak lupa saya ingatkan untuk meningkatkan serapan anggaran agar uang bergulir di masyarakat sehingga ada uang konsumsi untuk mencoba meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Baca Juga:  Wagub DKI Klaim Telah Berikan Pelayanan Terbaik untuk Pasien Covid-19

Secara khusus agama Yasonna menekan pencegahan penularan di lingkungan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

“Supaya betul-betul diperhatikan dengan baik petugasnya, warga binaannya, narapidananya, hingga tahanannya. Di daerah-daerah tertentu yang masih tinggi tingkat penularan Covid-19, tetap menggunakan protokol kunjungan yang ketat, pakai mekanisme virtual melalui teleconference, supaya jangan terjadi nanti tamu membawa virus masuk ke dalam,” katanya.[sindonews/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan