IDTODAY.CO – Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid menjadi narasumber pada webinar yang digelar oleh OSIS SMA Global Islamic School, Condet, Jakarta Timur. Webinar itu bertemakan  “Peran Pemuda Islam dalam Perjuangan Kemerdekaan”.

Dalam kesempatan itu, Jazilul mengatakan tugas generasi muda sekarang bukanlah berperang melainkan mengisi kemerdekaan,

“Bukan mengangkat senjata atau melakukan diplomasi politik kebangsaan seperti yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan pada masa sebelum merdeka,” ujar Jazilul dalam keterangannya, Senin (17/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (17/08/2020).

Ia juga menyampaikan bahwa generasi muda saat ini, perlu melanjutkan perjuangan para pahlawan melalui ide dan tindakan yang nyata.

“Berjuang sekarang adalah memberi ide, gagasan, dan tindakan nyata untuk mengisi kemerdekaan agar bangsa ini seperti yang dicita-citakan oleh para pahlawan,” tegasnya.

Baca Juga:  1 Muharram, Wakil Ketua MPR 'Ngalap Barokah' Ke Makam Ulama-Raja di Madura

“Ayo kita lanjutkan perjuangan para pahlawan untuk membangun bangsa dan negara,” imbuhnya.

Lebih lanjut, pria yang akrab dipanggil Gus Jazil itu, menjelaskan di era serba maju ini, masyarakat harus bisa menyesuaikan cara mengisi kemerdekaan dengan perkembangan zaman. Ia berharap generasi milenial mampu menguasai teknologi informasi.

Hal tersebut bisa terjadi, menurut Gus Jazil, karena saat ini telah memasuki era digital sehingga milenial perlu memiliki keahlian baik itu di bidang ekonomi, pertanian, dakwah, politik, dan lainnya. Generasi milenial juga perlu memanfaatkan aplikasi teknologi yang ada dengan menggunakan dua jempolnya agar bisa menunjukkan kreasi dan tindakan nyata dalam mengisi kemerdekaan.

“Saat ini kaum milenial hanya butuh dua jempol untuk mengisi kemerdekaan,” ungkapnya. Meski demikian, di era di mana teknologi informasi semakin maju dan pesat, Gus Jazil mengingatkan agar generasi milenial bisa tetap mengendalikan diri.

“Jika tidak, generasi milenial akan dicekoki informasi dan hiburan yang tak mendidik,” ujarnya.

Ia juga menyinggung soal dampak negatif dari kemajuan teknologi informasi. Menurutnya, dampak negatif dari kemajuan teknologi yaitu anak muda saat ini lebi suka pada game atau menonton drama Korea (drakor) daripada mendengar musik religi atau ayat-ayat suci Alquran.

“Tak heran jika anak muda saat ini lebih kenal Lee Min Ho daripada Cut Nyak Dien, Pangeran Diponegoro, dan pahlawan nasional lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, Gus Jazil juga mengajak generasi milenial agar peduli dan waspada terhadap dampak Virus Corona. Ia mengajak anak-anak muda untuk memberikan ide dan gagasan dalam penanggulangan pandemi.

“Saya yakin anak-anak muda bisa sebab mempunyai kemampuan yang lebih,” tuturnya.

Turut hadir sebagai narasumber dalam webinar tersebut, Kepala Sekolah Global Islamic School Firdaus Nur Farid, Pembina OSIS Iqbal, Akademisi Darwis Hude, dan Ketua OSIS Zaki Dasopang.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan