IDTODAY.CO – Sekretaris Umum FPI, Munarman menjelaskan tentang makna revolusi yang akan dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab jika tiba di Indonesia. Ia mengatakan bahwa yang dimaksud revolusi ini adalah revolusi akhlak.

“Soal pernyataan bahwa Habib Rizieq akan pimpin revolusi, saya juga mau katakan sekarang ini Pak Jokowi mengatakan revolusinya adalah revolusi mental, kenapa ketika Habib Rizieq mengeluarkan kata revolusi, memimpin revolusi itu dipersoalkan? Jadi secara per definisi, revolusi itu adalah perubahan yang cepat itu yang dimaksud, perubahan cepat dalam soal apa? Kalau rezim Pak Jokowi dengan pimpinan Pak jokowi membuat selogan revolusi mental, maka Habib Rizieq menyuarakan, dan membawa, serta akan memimpin revolusi akhlak,” kata Munarman, seperti dilihat di YouTube Front TV, Minggu (18/10). Sebagaimana dikutip dari detik.com (18/10/2020).

Baca Juga:  Menkopolhukam: Rizieq Mau Pulang Atau Tidak, Itu Urusan Pribadi Dia Sendiri

Menurut Munarman, revolusi akhlak itu mengubah perilaku dengan meneladani akhlak nabi Muhammad Saw. Dalam hal itu, Munar mencontohkan, seperti mengubah perilaku orang yang tadinya sering berbohong menjadi tidak berbohong dan yang tadinya sering meninggalkan salat jadi sering salat.

“Akhlak seperti apa? Menjadi akhlak kepada Rasulullah, akhlak yang berdasarkan Al-quran dan Assunnah, akhlak yang dari orang suka bohong direvolusi jadi tidak bohong, orang yang tidak suka salat menjadi orang yang suka salat, orang yang suka khianat jadi tidak khianat, itu yang mau diajak oleh Habib Rizieq, revolusi orang yang terjajah menjadi tidak tertindas, orang yang dizalimi jadi orang yang bebas dari penzaliman,” jelasnya.

Baca Juga:  Ini Tanggapan Pemerintah Soal Rekonsiliasi Dengan Habib Rizieq

“Itu tidak ada persoalan, cuma caranya upaya dipercepat dan Habib Rizieq akan melakukan itu, sebetulnya kata-kata revolusi atau apa ini ketakutan-ketakutan karena memang status quo yang ada coba dipertahankan baik oleh penguasa, maupun taipan-taipan, cukong-cukong, yang menikmati keuntungan struktur sosial politik ekonomi yang ada ini, saya kira upaya melesetkan, menggiring opini supaya miss leading terhadap kata-kata revolusi ini yang harus dicegah, karena Bung Karno juga mencetuskan kata-kata revolusi, kemudian Pak Jokowi juga menyatakan kata-kata revolusi, jadi kata-kata revolusi tidak ada yang salah, karena dia perubahan yang cepat,” sambungnya.

Selain itu, Munarman juga menyinggung pernyataan sejumlah pihak yang menganggap kalau revolusi yang digaungkan FPI adalah tindakan makar. Munarman mengatakan bahwa orang yang menganggap revolusi Habib Rizieq makar adalah orang yang takut posisi kuasanya digeser.

Baca Juga:  PP Muhammadiyah Desak Satgas Covid-19 Tertibkan Acara HRS

“Makar itu beda lagi, kalau makar sudah ada diatur di KUHAP Pasal 104,106, dan 107, jadi itu upaya-upaya di konstitusi kita, di sejarah kita ada 3 presiden yang digantikan tanpa melalui proses Pemilu, yaitu dari Soekarno ke Soeharto, kemudian Gusdur kemudian Megawati, kemudian dari Soeharto ke BJ Habibie itu semua nggak pakai Pemilu, Soekarno turun karena pertanggungjawaban ditolak oleh MPR, Soeharto mengundurkan diri, Gus Dur digulingkan DPR dan diganti ke Mega. Jadi kalau dicoba-coba digiring untuk hal-hal ke seperti itu saya kira ada pihak-pihak tertentu yang ketakutan sendiri kehilangan jabatannya, saya kira begitu,” tuturnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan