IDTODAY.CO – Natalius Pigai melihat terjadinya silang pendapat dikalangan para pembantu presiden menunjukkan adanya suatu kebingungan yang di tengah dihadapi oleh presiden Jokowi.

Pasalnya terjadinya kontradiksi antara pendapat menunjukkan para pembantu presiden tidak terkontrol dan terkesan memberikan pandangan seenaknya sendiri.

Misalnya, mengenai mudik lebaran dimana pernyataan Jubir Presiden diralat oleh Kemensesneg. Serta rencana pembebasan narapidana korupsi oleh Kemenkumham yang ditentang staf KSP.

“Presiden sendiri sepertinya bingung dan gamang. Presiden stagnan dengan perbedaan pendapat para bawahannya,” ucap  Natalius Pigai sebagaimana dikutip dari Rmol.id (4/4/2020).

Dugaan Pigai, terjadi miskomunikasi antar para menteri Presiden Jokowi. seakan para menteri dan staf khusus memberikan keterangan diluar kehendak Presiden.

“Dia mungkin close komunikasi dengan semua anak buahnya, sehingga di situ kita bisa tahu Ngabalin berkoar-koar, Fadjroel, Luhut, Pratikno berkoar-koar mewakili istana, KSP juga sama. Tapi selama ini apa yang mereka katakan seperti bukan perintah presiden,” jelasnya.

Baca Juga:  Menyoal Fungsi Stafsus Milenial, Apakah Mereka Ini Punya Saham Kemenangan Jokowi Di 2019?

Mantan Komisioner Komnas HAM ini menduga kebijakan lockdown lokal yang dilakukan oleh daerah dalam menghadapi Corona juga merupakan buah dari tidak baiknya jalinan komunikasi di lingkungan istana.

“Tidak mengherankan kalau rakyat dalam suasana corona, yang melakukan lockdown justru daerah, bukan pemerintah pusat,” sambungnya

Pigai menyarankan presiden Jokowi untuk merombak kabinet dan mengganti para menteri yang tidak sejalan,  demi menciptakan pemerintahan yang ‘menghargai’ arahan kepala negara.

Baca Juga:  Akui Sudah Ada Perbaikan Kinerja, Presiden Jokowi: Tapi Belum Sesuai Yang Saya Harapkan

“Copot saja menteri-menteri dan staf yang bikin gaduh. Evaluasi semuanya,” tegas Pigai. [brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan