IDTODAY.CO – Terkait dengan kritikan ahli epidemiologi FKM UI Pandu Riono yang menyatakan bahwa pengumuman kasus covid-19 yang disampaikan oleh pemerintah setiap hari tidak sesuai dengan ilmu wabah atau epidemiologi, mendapatkan tanggapan dari anggota tim gugus tugas penanganan covid 19 Dewi Nur Aisyah. Ia mengakui bahwa pelaporan kasus dari seluruh daerah belum real time.

Akan tetapi, menurut Dewi, tidak ada unsur kebohongan dari data yang tiap hari diumumkan jubir penanganan COVID-19 Achmad Yurianto. 

“Menurut saya terlalu jauh kalau dibilang kebohongan. Apa yang disampaikan Pak Yuri adalah data kasus positif yang sudah selesai diverifikasi oleh tim surveillance Kementerian Kesehatan. Saat ini memang sistem pencatatan pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium melalui sistem new all record Kementerian Kesehatan sudah diimprove,” kata Dewi Nur Aisyah, Minggu (14/6). Seperti dikutip dari kumparan (14/06/2020).

“Dan sekarang diusahakan untuk menuju real-time,” sambung dia.

Kemudian Dewi memaparkan alasan lain yang menjadi pemicu pelaporan kasus corona di daerah belum sempurna. Namun, kata dia, hal itu sudah dipetakan dan dalam tahap improvement.

“Di luar itu, kondisi geografis Indonesia juga terkadang menyebabkan delay pemeriksaan untuk beberapa daerah. Saya tidak sedang berbicara mengenai kesempurnaan,” urai lulusan S3 di University College London – Infectious Disease Epidemiology and Informatics itu.

Baca Juga:  Demi Keselamatan Warganya Dari Virus Corona, Korut Ancam Tembak WN China Jika Dekati Perbatasan

“Namun yang saya ketahui kita semua terus belajar untuk melakukan perubahan dan perbaikan,” sambungnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang pakar epidemiologi FKM UI Pandu Riyono mengatakan bahwa apa yang diumumkan soal kasus corona tiap sore bukanlah kasus yang terjadi 24 jam sebelumnya. Yang diumumkan, kata dia, hanya pengumuman hasil lab terkonfirmasi. 

“Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus COVID-19. Kita menikmati angka tersebut mempercayai sebagai angka kasus yang terjadi hari itu,” ungkapnya. 

Baca Juga:  WNA Meninggal Dunia Di Pinggir Jalan Bali Akibat Covid-19

“Padahal itu hanya pengumuman hasil pemeriksaan lab PCR yang terkonfirmasi, tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut,” sambung Pandu.

Pandu juga mengatakan bahwa pemerintah harus membuka secara gamblang kasus yang diumumkan merupakan kapan penemuan kasus positif tersebut. 

“Ya betul (harus demikian. -red),” kata Pandu.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan