IDTODAY.CO – Komisi VII DPR RI menggelar rapat dengan holding tambang BUMN. Rapat itu berlangsung pada pukul 13.15 WIB, Selasa (30/06) dan dihadiri oleh Direktur Utama Holding Tambang BUMN (MIND) atau PT Inalum (Persero) Orias Petrus Moedak.

 Rapat ini memanas saat Anggota Komisi VII Muhammad Nasir membahas pelunasan utang holding tambang karena telah membeli saham PT Freeport Indonesia.

Dikutip dari detik.com (30/06/2020), Pada awalnya Nashir bertanya kepada Orias kapan utang dari penerbitan obligasi itu lunas. Kemudian Orias menjawab, obligasi Inalum terbagi beberapa dengan jatuh tempo paling lama 30 tahun.

“Utangnya ada beberapa tranche jadi yang 3, 5, 10 dan 30 tahun,” jawab Orias di Komisi VII DPR Jakarta, Selasa (30/6/2020).

Baca Juga:  Semprot Erick Thohir, Adian Napitupulu: Jangan Anggap Remeh Konstitusi Dan Ideologi Negara

“Jadi sampai 30 tahun kalau perusahaan lancar baru selesai, kalau kita mati tak selesai nih barang nanti, ganti dirut lain, lain lagi polanya. Makanya itu yang saya pertanyakan kepentingan mengalihkan Freeport sebenarnya kepentingan politik,” timpal Nasir.

Kemudian Nashir mengatakan bahwa dirinya khawatir jika anak usaha di bawah holding ikut untuk menopang utang ini. Sebab itu, ia meminta agar Orias menyampaikan data detilnya.

“Makanya saya minta data detilnya mana?” ujar Nasir.

Di sini lah Nashir keluarkan pernyataan keras meminta dirut Inalum itu ke luar ruang rapat.  

Orias kemudian menjawab bahwa dirinya akan menyampaikan datanya. Nasir lalu menyinggung jika Orias seperti ini lagi, ia meminta agar Orias keluar dari ruangan rapat. Di sinilah kondisinya memanas hingga Nasir menggebrak meja.

“Kalau bapak sekali lagi gini saya suruh bapak ruangan ini,” kata Nasir.

“Kalau bapak suruh keluar, izin pimpinan, saya keluar,” jawab Orias.

“Bapak bagus keluar, karena nggak ada gunanya bapak rapat di sini. Anda bukan buat main-main dengan DPR ini,” katanya nada tinggi sambil menggebrak meja.

Orias pun ikut “panas”, namun ia berusaha untuk tenang. Kemudian ia mengatakan bahwa dirinya datang karena diundang. “Saya diundang saya datang,” ujarnya.

Baca Juga:  Erick Thohir Ingin Buka Penerbangan Internasional di Bali, Turis Asing Bisa Masuk Kembali

Nada tinggi masih keluar dari Nashir sembari mengomentari utang holding tambang. Ia mengaku dirinya khawatir anak usaha di bawah holding tambang tersandera karena masalah utang.

Kemudian Nashir, meminta Orias diganti. Ia mengatakan dirinya akan menyurati Menteri BUMN Erick Thohir.

“Ini orang suruh utang, utang lagi, utang lagi, saya minta diganti dirut ini. Saya kirim surat pribadi dari fraksi, nanti kami bicara Fraksi Demokrat. Saya akan kirimkan Pak Erick sebagai menteri BUMN,” ujarnya.

Rapat pun berakhir pada pukul 17.00 WIB. Hingga akhir rapat Orias tetap di ruangan hingga pengambilan kesimpulan.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan