Pasca Kemarahan Jokowi, Mensesneg Sebut Progres Kementerian Menunjukkan Tren Bagus

Mensesneg Pratikno mengumumkan penunjukan Pelaksana Tugas (Plt) Menpora di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/9/2019). Presiden menunjuk Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri sebagai Plt Menpora menggantikan Imam Nahrawi. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pd.(ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI)

IDTODAY.CO – Teguran presiden Jokowi terhadap para kabinet beberapa waktu yang lalu dengan mengancam akan dilakukan reshuffle mendapat respon positif dari kementerian/lembaga dengan meningkatkan serapan anggaran hingga eksekusi program. Teguran Jokowi dinilai berdampak signifikan secara positif. Hal itu disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.

“Tapi dalam waktu yang relatif singkat kita melihat progress yang luar biasa di kementerian/lembaga antara lain bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat, program-program yang sudah mulai berjalan. Artinya teguran keras tersebut punya arti yang signifikan. Teguran keras tersebut dilaksanakan secara cepat oleh kabinet,” ujar Pratikno yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (6/7). Sebagaimana dikutip dari detik.com (06/07/2020).

Baca Juga:  Fadjroel: Kepemimpinan Jokowi Berhasil Kendalikan Covid-19

Menurut Pratikno, saat ini kinerja Kabinet Indonesia Maju menunjukkan tren bagus. Pratikno pun meredam isu reshuffle kabinet.

“Ini progres yang bagus. Jadi kalau progresnya bagus, ngapain di-reshuffle? Intinya begitu. Tentunya dengan progres yang bagus ini isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus,” kata Pratikno.

Dengan demikian, isu reshuffle, menurut Pratikno, sudah tidak relevan. Ia tidak ingin ada gaduh soal isu tersebut.

Baca Juga:  Pihak Otorita Yakin dan Optimis IKN Tetap Dibangun Usai Jokowi Lengser

“Tentu saja kalau bagus terus ya nggak ada isu, nggak relevan lagi reshuffle. Jadi jangan ribut lagi reshuffle karena progres kabinet berjalan dengan bagus. Kita fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi COVID-19,” ujar Pratikno.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memarahi menteri-menterinya pada 18 Juni 2020 lalu karena dinilai kerja lamban selama masa pandemi covid-19. Bahkan Jokowi tidak segan, mengancam akan melakukan reshuffle.

“Bisa saja, membubarkan lembaga. Bisa saja reshuffle. Udah kepikiran ke mana-mana saya. Entah buat perppu yang lebih penting lagi. Kalau memang diperlukan. Karena memang suasana ini harus ada, suasana ini tidak, bapak ibu tidak merasakan itu sudah,” ujar Jokowi di hadapan para menterinya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan