IDTODAY.CO – Saat ini sudah ada 9.189 kegiatan kampanye yang digelar secara tatap muka. Kampanye itu tersebar di 256 kabupaten/kota. PDIP mendorong pasangan calon yang diusungnya agar melakukan kampanye secara virtual.

“Ini adalah kampanye yang wajib sepenuhnya menaati ketentuan protokol pencegahan Covid suatu kampanye yang diikuti oleh daya dukung struktural partai bersama dengan relawan bersama dengan seluruh jejaring kampanye-kampanye virtual dengan menggunakan teknologi IT,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristyanto dalam diskusi virtual yang bertajuk ‘Corona dan Benang Kusut Pilkada’, Sabtu (10/10). Seperti dikutip dari detik.com (11/10/2020).

Baca Juga:  Hindari Polemik Berkepanjangan, PDIP Usulkan RUU HIP Dirubah RUU PIP

Hasto mengatakan, dalam situasi pandemi ini setiap orang dipaksa untuk akrab dengan teknologi. Di era pandemi ini, lanjut Hasto, alat komunikasi seperti handphone (HP) dapat menjadi alat perjuangan.

“Kami canangkan bagaimana pandemi covid ini justru memaksa kita untuk akrab dengan teknologi, untuk menjadikan handphone sebagai alat perjuangan. Jadi kau dulu cangkul sebagai alat perjuangan sekarang dengan handphone ini, kita bisa belajar, kita bisa menguasai ilmu pengetahuan, dan teknologi dengan menggunakan teknologi IT,” ujar Hasto.

Baca Juga:  Relawan Siap Deklarasikan Anies Capres 2024, PDIP: Politik Bukan Soal Relawan, Tapi Kehendak Rakyat!

Selain itu, Hasto mengungkapkan bahwa PDIP telah membentuk tim disiplin partai. Tim itu nantinya akan menindak kader yang melanggar ketentuan protokol Kesehatan COVID-19.

“Kami juga membentuk yang namanya tim disiplin. Ini kami lihat tim penegak disiplin di mana kader partai yang melanggar ketentuan Covid itu kami berikan sanksi,” ucapnya.

“Jadi anggota PDI Perjuangan kita langsung kasih sanksi di tempat. Ini bagaimana kami punya komitmen ketentuan menjaga jarak 2 meter, memakai masker, kampanye maksimum 50 orang, itu pun dengan disiplin yang ketat, benar2 dapat dijalankan,” imbuh Hasto.

Menurut Hasto, pelaksanaan pilkada di tengah pandemi ini dapat menjadi ujian komitmen bagi para paslon. Khususnya, bagaimana para paslon dapat hadir di tengah masyarakat meskipun krisis masih berlangsung.

“Mengingat Pilkada di tengah pandemi justru harus mendorong bagaimana setiap calon diuji komitmennya di tangan rakyat. Bagaimana setiap calon mampu menampilkan diri yang hadir di tengah krisis dan kemudian membawa harapan bagi rakyat,” tutur Hasto.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan