Pemerintah Ungkap Jika Covid-19 di Jawa Selesai, Bisa Kurangi 74% Kasus Tanah Air

Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo menjelaskan terkait pemeriksaan tes PCR di Indonesia dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 di Gedung Negara Pakuwan, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). (Tim Komunikasi Publik Satgas COVID-19)

IDTODAY.CO – Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo menyampaikan, apabila kasus covid-19 di pulau Jawa selesai, maka kasus di Indonesia berkurang sampai 74 persen. Doni juga menilai pulau Jawa merupakan wilayah dengan resiko paling tinggi terkait Corona.

Doni menyampaikan hal p itu saat menjadi pembicara dalam acara Forum Merdeka Barat 9 dengan tema ‘Optimis Bangkit dari Pandemi: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit’ yang disiarkan akun YouTube FMB9ID_IKP, Sabtu (15/8/2020). Doni awal bicara soal perlunya perubahan perilaku masyarakat untuk disiplin penanganan virus Corona.

Baca Juga:  Wagub DKI Jakarta: Membludaknya Kasus Covid-19 Disebabkan Peningkatan Test

“Tadi sudah saya jelaskan bahwa sekali lagi upaya-upaya kita dalam melakukan suatu terobosan ini betul-betul menjurus kepada perubahan perilaku. Dan kita semua tahu Pulau Jawa dengan penduduk 160 juta jiwa adalah daerah yang memberikan kontribusi ekonomi terbesar di Indonesia,” kata Kepala BNPB ini. Sebagaimana dikutip dari detik.com (15/08/2020).

Doni menyebut, kasus Corona di Indonesia akan berkurang 74% jika kasus di Pulau Jawa selesai terlebih dahulu.

Baca Juga:  Pengamat Intelijen: Ada Gerakan Ingin Menjatuhkan Jokowi, Gunakan Isu Covid-19 hingga Komunisme

“Jadi kalau kita bisa menyelesaikan masalah kesehatan (virus Corona) di Pulau Jawa, berarti kita bisa mengurangi sekitar 74% kasus yang terjadi di Tanah Air. Oleh karenanya Bapak Presiden telah memerintahkan kami untuk fokus kepada daerah-daerah yang memiliki risiko besar. Pulau Jawa adalah salah satu daerah dengan risiko yang paling tinggi,” ujar Doni.

Doni mengaku dirinya optimistis dalam menangani virus Corona di pulau Jawa. Hal ini karena di pulau Jawa memiliki tingkat kesadaran dan kepatuhan yang tinggi. Hal itu didukung dengan pengaruh informasi dan tingkat pendidikan yang cukup tinggi.

Baca Juga:  Ganjar Pranowo Sebut Sudah Tidak Ada Zona Merah COVID-19 di Jateng

“Tetapi kita juga harus optimis, bahwa di Pulau Jawa masyarakat memiliki kepatuhan dan tingkat kesadaran yang saya yakin akan sangat tinggi karena sebagian besar adalah mereka yang memiliki juga tingkat pengetahuan, mendapatkan informasi yang lebih banyak dan tingkat pendidikan yang juga lebih tinggi,” imbuhnya.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan