IDTODAY.CO – Staf khusus milenial Presiden Joko Widodo kembali mendapat sorotan dari berbagai elemen. mereka yang bergaji besar dituntut untuk menghadirkan kebijakan yang berbeda dari pemikiran banyak orang yang bisa mengakomodir kawula muda.

Pemikiran out of the box  mereka diharapkan memberikan solusi jitu di tengah merebaknya virus Covid-19. Namun ternyata ‘perbuatan’ mereka malah membuat tanda tanya.

Terbaru, Staf Khusus Presiden dengan nama Adamas Belva ‘berpuisi’ untuk membela pemerintah dari orang-orang yang dianggap menyinggung terhadap penanggulangan virus Corona.

Adalah Emrus Sihombing, Pengamat komunikasi politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH)  yang mengutarakan keinginannya untuk melihat  staf khusus milenial itu melakukan fungsi atau tugas yang out of the box dalam upaya memberantas virus Corona.

“Memberikan pandangan-pandangan, atau gagasan atau tindakan yang nyata di tengah masyarakat,” ujar Emrus sebagaimana dikutip dari Rmol.id, Kamis (26/3/2020).

Bahkan, Emrus berharap gaji  juga menyinggung perihal gaji besar yang mencapai Rp 51 juta per bulan dari belasan staf khusus milenial itu disumbangkan untuk penanganan virus Corona, agar bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga:  Jakarta, 161 Tenaga Medis Positif Corona

“Take action. Bila perlu seluruh gajinya, dana-dana yang mengalir pada dirinya tunjangan jabatan dari APBN semuanya, kalau dia dari orang kaya mengolek keuangan itu dia gunakan untuk corona,” lanjutnya.

Emrus melanjutkan,  staf khusus milenial yang lahir dan hidup dari keluarga kaya raya bisa menyumbangkan gajinya untuk membuktikan bahwa mereka bisa berguna bagi bangsa & negara.

“Kalau dia orang kaya kan gaji segitu kecil lah, bisa disumbangkan semuanya ke dokter-dokter, tenaga medis, biar bermanfaat begitu,” tegasnya.[Rmol/br]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan