Peta Politik 2024, Kembali Ada Dua Kubu Apabila Syarat Presiden Tidak Diturunkan

Pengamat politik UIN Jakarta Adi Prayitno. (Foto: Hendra Eka/Jawa Pos)

IDTODAY.CO – Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyampaikan pendapatnya terkait peta politik 2024. Menurutnya kontestasi 5 tahunan tersebut sudah mulai memunculkan beberapa figur yang layak menjadi kandidat pemimpin Indonesia.

Menurutnya, sampai saat ini peta politik menuju tahta tertinggi masih abu-abu dan memungkinkan munculnya tokoh-tokoh baru dari unsur kepala daerah yang memiliki elektabilitas dan kepopuleran di mata masyarakat.

Baca Juga:  Adi Prayitno: Koalisi Reuni Pecahan Golkar Mungkin Saja Terbentuk di 2024

Namun demikian, Adi sangat menyayangkan, para kepala daerah potensial tersebut tidak memiliki partai politik sebagai kendaraan.

“Sebaliknya, ketum partai yang potensial maju sejauh ini running-nya belum kenceng,” ujarnya sebagaimana dikutip dari SINDOnews, Sabtu (27/6/2020).

Lebih lanjut Ade menegaskan bahwa saat ini telah banyak simulasi terkait potret kandidat Pilpres 2024. Singkatnya, untuk sementara peta politik mengarah pada kubu Jokowi dan Non-Jokowi.

Baca Juga:  Adi Prayitno: Perjuangan Gerindra Tidak Sulit Jika Usung Sandiaga Uno di Pilpres 2024

Kemudian, analis politik UIN Jakarta ini Mencontohkan Anies Baswedan sebagai satu-satunya sosok kandidat yang ada di luar kubu Jokowi. Sedangkan dari jalur Jokowi, diantaranya muncul nama-nama beken seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, Tri Risma Harini, Ridwan Kamil. demikian juga, Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri juga berpotensi untuk kembali memanaskan persaingan RI 1.

“Konfigurasinya cenderung terbelah dua. Faksi Jokowi dan non-Jokowi. Kecuali, ambang batas presiden dikurangi misalnya hanya 5 atau 10%, maka akan banyak nama-nama yang muncul terutama dari ketum parpol seperti Airlangga, AHY, Cak Imin, Sohibul Iman, Zulhas, dan lain-lain,” ungkapnya.[aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan