IDTODAY.CO – Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi turut menyoroti terkait rencana Mendikbud Nadiem Makarim yang akan mengevaluasi Program Organisasi Penggerak (POP). Menurut Unifah, pernyataan Nadiem masih kurang jelas serta tak memiliki kejelasan substansi terakit evaluasi.

“Monggo lah itu kewenangan kementerian. Tapi pernyataan Pak Mendikbud kurang jelas. Dia hanya mengatakan ‘tenang saja semua yang ada akan tetap diikutkan, jangan khawatir’, tanpa kejelasan substansinya,” kata Unifah saat dihubungi melalui telepon pada Senin (27/7). Sebagaimana dikutip dari detik.com (27/07/2020).

Baca Juga:  Daripada Mengalir Ke Korporasi, Lebih Baik Dana POP Buat Pembatas Meja Belajar

Ia juga menyoroti soal waktu evaluasi dan pelaksanaan program. Menurut Unifah, Nadiem harus memikirkan soal kecukupan waktu bagi peserta di pelaksanaan POP itu.

“Kalau dilihat dalam evaluasi, beliau juga bilang dalam waktu 3 sampai 4 minggu ini. Bayangkan 3, 4 minggu itu sudah bulan September. Program ini mau berjalan kapan. Itu satu,” ucap Unifah.

“Kedua lalu program ini sudah ada desainnya belum tentang substansinya apa yang akan dilatihkan, sudah melakukan analisisnya sudah belom, dengan metode apa. Jadi kami tetap berkeyakinan bahwa program ini kalau Kementerian mau dengar saran kami, ya dievaluasi dulu sampai tahun depan,” ujar Unifah.

Baca Juga:  Desak Pemerintah Dengar Kegelisahan Orang Tua, Irmanputra Sidin: Mereka Takut Anaknya “Terinfeksi Kebodohan”

Unifah mengatakan sebaiknya untuk tahun ini Kemendikbud fokus melakukan evaluasi POP. Kemudian, untuk  rekrutmen peserta bisa kembali dilakukan usai evaluasi di tahun depan.

“Tahun ini baiknya evaluasi semua rancangan sampai programnya apa yang akan disampaikan jadi jelas monitoringnya apa, baru dilaksanakan. Dibuat rekrutmen baru lagi tahun depan,” kata Unifah.

Kalau tidak demikian, menurutnya evaluasi tidak membuat perubahan di POP.

“Kalau ini kan dikatakan bahwa ‘tenang semuanya nanti akan bisa dilaksanakan seperti semula’. Jadi nggak ada perubahan, nggak ada perbedaan dong,” tutur Unifah.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan