Physical Distancing Tidak Mempan, Jokowi Diminta Lakukan Lockdown

Presiden Jokowi Tinjau RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, 23 Maret 2020 (Foto: Kompas TV)

IDTODAY.CO – Perkembangan virus Corona yang semakin masif di Indonesia membuat sejumlah kalangan meminta presiden Joko Widodo untuk segera mempertimbangkan melakukan kebijakan lockdown.

Salah satunya datang dari Mardani Ali Sera, Inisiator gerakan #KamiOposisi. Permintaan itu disampaikan pa statistik penularan Corona terus meningkat tajam.

“Saya mendesak Pemerintah menggunakan opsi lockdown untuk mencegah korban yang semakin banyak. Rapid test tidak efektif melihat statistik yang berkembang saat ini, “ kata Mardani, sebagaimana dikutip dari Rmol.id (25/3/2020).

Bahkan, legislator Fraksi PKS DPR RI ini melihat physical distancing yang diterapkan oleh pemerintah tidak cukup mempan untuk melawan ganasnya Corona karena lemahnya kesadaran masyarakat.

“Pemerintah seharusnya lihat ke lapangan langsung, kesadaran physical distancing yang diimbau kurang direspon oleh masyarakat dan masih banyak yang menyepelekan virus Covid-19,” ujar Mardani. 

Ardani melanjutkan, kebijakan yang tidak disertai dengan ketegasan dalam penanganan virus Corona berimbas pada tidak maksimalnya penerapan Work From Home (WFH). Akibatnya, bisa dilihat dari angka rata-rata kematian akibat Corona di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN.

Baca Juga:  Beri Saran ke Presiden, Rizal Ramli: Waktunya Jokowi Bersikap Tegas

“Kebijakan yang tanggung-tanggung dampaknya seperti sekarang. Pengusaha dan masyarakat juga harus ditegaskan untuk #WFH #StayAtHome,” tandas Anggota Komisi II DPR RI itu.

Terlebih lagi Indonesia dihadapkan pada budaya Nusantara yang begitu kental, terutama di saat tiba bulan Ramadan, tentu pemerintah akan tambah kwalahan.

“Semakin tidak tegas pemerintah untuk melakukan opsi Lockdown, penyebaran wabah ini akan semakin tak terkendali dan korban yang lebih besar,” ujar Anggota Komisi II DPR RI ini.

Baca Juga:  Jokowi Jelaskan Penanggungjawab Vaksin: Yang Gratis Urusan Menkes, Yang Berbayar Urusan BUMN

“Memang kebijakan ini pasti tidak populer, tapi tidak ada pilihan lain untuk kondisi pandemik Global ini. Pak Presiden Yth. Kita perlu belajar dari negara-negara di Eropa, selain kita punya kekhasan negara kepulauan, jumlah penduduk kita juga terbesar ke-4 di dunia. Kita terus berkejaran dengan waktu. Semoga Indonesia bisa pulih dan bangkit dari wabah ini,” tutupnya.(br)

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan