Polisi Dalami Grup Lain Komunitas Pesta S3k$ G4y Lewat Medsos

Seseorang melukis lengan Tara Mazda dengan hati pelangi di depan City Hall setelah mengiktu San Francisco Gay Pride Parade, 28 Juni 2015 di San Francisco, California, dua hari setelah Mahkamah Agung (MA) Amerika Serikat melegalkan pernikahan sesama jenis di 50 negara bagian.(Foto: Max Whittaker / GETTY IMAGES / AFP)

IDTODAY.CO – Penyidik Polda Metro Jaya telah menetapkan 9 tersangka pesta S3k$ G4y di sebuah apartemen mewah di bilangan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Mereka kemudian menggelar rekonstruksi kasus pesta S3k$ kaum G4y tersebut.

Wadir Krimum Polda Metro Jaya, AKBP Jean Calvin Simanjuntak bersama jajarannya berhasil mengungkap, komunitas penyuka sesama jenis ini diduga hendak membuat kegiatan cabulnya kembali.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, diketahui kalau peserta game yang berbau seks dalam pesta itu akan diberikan hadiah berupa diskon 50 persen untuk undangan event berikutnya.

“Satu hal terkuak dalam rekonstruksi tahap akhir atau pelaksanaan bahwa tiap pemenang dari game yang dilakukan akan diberikan hadiah terkait undangan event selanjutnya dengan diskon 50 persen. Artinya ada kemungkinan komunitas ini akan mengadakan event selanjutnya,” ujarnya pada wartawan, sebagaimana dikutip dari Okezone.com, Kamis (3/9/2020).

AKBP Jean Calvin mengatakan bahwa ada kemungkinan kelompok tersebut akan menggelar kembali pesta cabul tersebut seandainya pesta G4y kemarin tidak berhasil digerebek.

Baca Juga:  Saran Mahfud MD Kepada Korban Pinjol Ilegal: Lapor Polisi Dan Tak Usah Bayar Utang!

Berdasarkan penelusuran diketahui, kelompok tersebut sudah 2 kali menggelar even cabul di tahun 2018, lalu 2 kali di tahun 2019, dan dua kali pula di tahun 2020 sehingga total sudah 6 kali digelarnya event cabul oleh para tersangka.

“Kelima dan keenam dilakukan di tempat yang sama, sedangkan pertama hingga keempat dilakukan di tempat berbeda, tapi semua di bilangan Jakarta,” tegasnya

Saat ini, Polda metro Jaya sedang melakukan perdagangan terkait adanya komunitas lain yang saling terhubung dengan komunitas tersebut.

“Polisi juga masih mendalami kemungkinan adanya group lain yang dimiliki komunitas ini, selain dari group WA dan Instagram yang sudah terungkap tersebut,” pungkasnya.[okezone/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan