IDTODAY.CO – Politikus senior Amien Rais meminta Jokowi agar tidak terjebak dalam mentalitas ‘koncoisme’. Amien mengatakan halnitu karena dirinya menilai bahwa Jokowi mementingkan terhadap sebagian kelompok dan abai terhadap kelompok yang lain. Tidak hanya itu, Amien menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memainkan politik belah bambu. Menanggapi pernyataan itu, PPP meminta Amien Rais tidak menebar fitnah.

“Pak Amien sebaiknya tunjukkan saja mana-mana yang disebut politik belah bambu? Kalau tidak bisa ditunjukkan, sama halnya dengan menebar fitnah politik,” kata Wasekjen PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Rabu (12/8). Sebagaimana dikutip dari detik.com (12/08/2020).

Ia juga meminta agar Amien tidak asal tuding. Pria yang akrab disapa Awiek itu juga mengatakan bahwa Jokowi tidak bermental ‘koncoisme’ seperti yang dituduhkan Amien Rais.

“Kalah-menang dalam politik itu biasa. Yang tidak biasa dan tidak boleh itu adalah menjadikan kekalahan sebagai dendam politik berkepanjangan,” ungkapnya.

“Sekaliber Pak Amien sebaiknya tidak main tuding. Jika dinyatakan demokrasi makin buruk, indikatornya apa? Apakah di era Jokowi semua parpol harus masuk satu barisan? Tidak juga. Demo-demo juga biasa, bahkan di depan Istana demo pun tidak dilarang asalkan sesuai ketentuan dan koridor hukum. Yang terjadi adalah menjalankan pemerintahan bersama koalisi itu sah dan konstitusional, bukan ‘koncoisme’,” ujarnya.

Awiek juga menyinggung soal dimasukkan Prabowo Subianto ke dalam kabinet Jokowi. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Jokowi memiliki kedewasaan dalam berpolitik. Awiek juga menyinggung pihak yang kalah dalam politik tidak seharusnya memiliki dendam berkepanjangan.

“Hanya di era Jokowi, lawan politik diajak gabung di kabinet dan menjadi menteri, yakni Pak Prabowo. Itu menunjukkan kedewasaan berpolitik, bahwa setelah kontestasi usai, maka saatnya sama-sama membangun bangsa. Bukan terus-terusan menebar kebencian dan kenyinyiran,” kata Awiek.

Diberitakan sebelumnya, politikus senior Amien Rais mengkritik jalannya demokrasi di zaman Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurut Amien Rais, demokrasi di era Jokowi bukan semakin baik, tapi semakin menjauh.

Amien menyebut, Jokowi hanya mementingkan sebagian kelompok dan abai terhadap kelompok lain. Sikap itu, diistilahkan oleh Amien sebagai ‘koncoisme,’ konco dalam bahasa Jawa berarti teman.

“Sebagai presiden, seharusnya Pak Jokowi berpikir, bekerja dan terus berusaha agar tidak menjadi pemimpin partisan membela sekitar separuh anak bangsa, tetapi menjauhi, bahkan kelihatan memusuhi, bahkan separuh anak bangsa yang lain. Politik partisan semacam ini tidak bisa tidak, cepat atau lambat membelah bangsa Indonesia. Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas koncoisme,” ujar Amien.

Baca Juga:  Denny Siregar Sarankan Jokowi 'Parkir' Ali Mochtar Ngabalin dan Fadjroel Rachman dan Diganti dr Reisa, Netizen Balas Begini

Amien menggambarkan demokrasi di era Jokowi dengan politik belah bambu. Yaitu, demokrasi yang memihak salah satu kelompok dan menjatuhkan kelompok yang lain.

“Sampai sekrang penyakit politik bernama partisanship itu tetap menjadi pegangan rezim Pak Jokowi dalam menghadapi umat Islam yang kritis, terhadap kekuasaannya. Para buzzer bayaran, dan para jubir Istana di berbagai diskusi atau acara di banyak stasiun televisi semakin menambah kecurigaan banyak kalangan teradap politik Jokowi yang beresensi politik belah bambu. Menginjak sebagian dan mengangkat sebagian yang lain,” ujar Amien.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan