IDTODAY.CO – Keputusan Belva Devara mundur dari jabatan staf khusus presiden dinilai sudah tepat.  Hal itu disampaikan oleh Pengamat Hukum Tata Negara Refly Harun. Tidak hanya itu, Refly juga mengatakan, sudah seharusnya stafsus milenial lainnya yang diduga terlibat konflik kepentingan, yakni Andi Taufan Garuda Putra juga mundur mengikuti jejak Belva.

“Ya harusnya mundur juga. Karena dia kan melanggar etika,” kata Refly, Selasa (21/4). Sebagaimana dikutip dari Liputan6.com (21/04/2020).

Baca Juga:  Stafsus Berulah, Pigai Minta Jokowi Ikhlaskan Jabatan Presiden

Hanya saja, Refly menilai yang lebih layak mundur adalah Belva. Mengingat dia sudah menggarap proyek pemerintah.

“Karena dia kan menggarap proyek pemerintah. Jauh lebih baik begitu,” terangnya.

Apa yang dilakukan oleh kedua staf khusus presiden ini, kata Refly, merupakan pelanggaran etika berat.

“Karena dia sudah melanggar etika pejabat publik. Dia melakukan hal yang bukan kewenangan dia. Dia menunjuk perusahannya sendiri. Karena itu dia (Andi Taufan) pun harus mengundurkan diri,” tandasnya.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan