Rekomendasikan Jokowi Copot Nadiem Makarim, Abdul Hamid: Dia Tidak Paham Masalah Pendidikan

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pidato saat acara Lepas Sambut di Kemendikbud, Jakarta, Rabu (23/10). (Foto: Suara.com/Arya Manggala)

IDTODAY.CO – Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid menilai Program Organisasi Penggerak (POP) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas guru melalui pelatihan-pelatihan merupakan suatu ide yang sangat brilian. Tapi sayangnya, program tersebut tidak bisa menemukan akar persoalannya.

“Persoalannya adalah kegagalan Nadiem membaca akar persoalan, sehingga gagal pula dalam memilih problem solving. Jadi mas menteri hanya bisa memotret masalah pendidikan pada satu sisi dan itu permukaan, tanpa mencoba memperdalam akar persoalan,” kata Abdul Hamid sebagaimana dikutip dari RMOL, Sabtu (1/8).

Baca Juga:  Pede Angka Kemiskinan Ekstrem Turun, Jokowi: Kita Akan Kerja Keras dan Mati-matian

Mestinya, Nadiem bisa berembuk bersama dengan organisasi yang telah terbukti memiliki rekam jejak mumpuni dibidang pendidikan seperti Muhammadiyah dan NU juga PGRI yang menjadi induk organisasi para guru.

“Memilih Tanoto dan Sampoerna Fondation sebagai bagian dari penerima program adalah contoh nyata gagal faham mas menteri,” tegas Abdul Hamid.

Terkait hal tersebut, dia menegaskan bahwa polemik POP hanya sample dari banyaknya bukti ketidak pahaman Nadiem Makarim yang melihat persoalan hanya dari kulit luarnya saja

Baca Juga:  Nasehati Nadiem Makarim, HNW: Harusnya Dia Buat Terobosan Dong!

“Contoh lainnya adalah kebijakan program belajar daring yang tanpa melihat kesiapan dan kemampuan sekolah, peserta didik dan orang tua yang berbeda-beda ditiap daerah,” urainya.

Secara tegas, Abdul Hamid meminta presiden Jokowi untuk memasukkan Nadiem Makarim dalam rencana reshuffle kabinet apabila benar-benar hendak merealisasikan ancamannya beberapa waktu yang lalu.

“Baiknya menteri pendidikan adalah termasuk bagian dari hal itu,” pungkas Abdul Hamid.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan