IDTODAY.CO – Sebanyak empat ribu vaksin AstraZaneca ditemukan kedaluwarsa di Kudus, Jawa Tengah. Fakta ini meresahkan masyarakat, sebab dianggap membahayakan keselamatan dan nyawa orang yang menerima vaksin tersebut.

Anggota komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyayangkan temuan tersebut. Ia meminta pemerintah melakukan antisipasi agar kasus kedaluwarsa vaksin tidak terulang kembali.

“Seharusnya pemerintah melakukan pencegahan. Kita minta segera lakukan upaya-upaya vaksin Covid-19 agar jangan sampai kedaluwarsa,” kata Rahmad kepada wartawan, Jumat (5/11).

Kasus kedaluwarsa vaksin di Kudus dinilai karena lambatnya distribusi vaksin dari Provinsi ke kabupaten.

Selain itu, kata Rahmad, peristiwa ini terjadi lantaran kurang cepatnya penyuntikan vaksin kepada masyarakat.

“Ini suatu hal yang disayangkan karena masih banyak daerah sekarang yang kekurangan kuota vaksin dan masih harus menunggu dari negara produsen,” tegasnya.

Legislator dari Fraksi PDI Perjuangan ini meminta pemerintah memberikan penjelasan mengenai adanya vaksin kedaluwarsa di Kudus.

Rahmad juga meminta peran aktif dari pemerintah daerah agar bekerja cepat mendistribusikan vaksin kepada masyarakat begitu stok vaksin dikirimkan oleh pusat.

“Pemda harus gerak cepat menyalurkan vaksin kepada masyarakat sehingga tidak ada vaksin yang terbuang sia-sia,” ucapnya.

Lebih lanjut, Rahmad mengimbau Pemda punya inisiatif lebih apabila memiliki stok vaksin yang sudah hampir kedaluwarsa.

Ia mencontohkan Pemkab Sukoharjo yang mengalihkan puluhan ribu dosis vaksin AstraZeneca yang akan kedaluwarsa ke daerah lain.

“Pemda harus segera melaporkan apabila ada kendala, baik kepada provinsi maupun pusat. Ketika dinasnya menerima vaksin yang sekian hari akan kedaluwarsa, segera koordinasikan ke daerah mana yang stoknya menipis,” ucapnya.

Sumber: rmol.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan