IDTODAY.CO – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dibuat geram oleh komentar-komentar pedas mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu.

Luhut pun mengancam akan membawa hal tersebut pada jalur hukum dan akan memenjarakan Said Didu. Pasalnya, Luhut sangat tersinggung dengan pernyataan Said Didu yang menganggapnya hanya mementingkan uang semata daripada memikirkan cara penanggulangan virus Corona.

“Bila dalam dua kali 24 jam tidak minta maaf maka kami akan menempuh jalur hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku,” ujar Juru Bicara Luhut, Jodi Mahardi, melalui keterangan tertulis, sebagaimana dikutip dari Pojoksatu.id (3/4/2020).

Rencananya, Luhut akan menjerat Said Didu dengan pasal pencemaran nama baik dan hate spech atau ujaran kebencian.

“Secara keseluruhan, seseorang dapat dikenakan pasal hate speech, Pasal 317 KUHP dan 318 KUHP dan juga dapat dikenakan Pasal 45A ayat 2 UU Nomor 19 Tahun 2016 terkait ITE jika menyebarkan ujaran kebencian, yaitu bisa memprovokasi, menghasut, serta penyebaran kabar atau berita bohong melalui media sosial,” kata Jodi.

Luhut sangat tersinggung dengan pernyataan Said Didu saat diwawancarai oleh Hersubeno Arief dalam video berdurasi 22 menit yang diposting di kanal YouTube, Muhammad Said Didu.

Baca Juga:  Banjir Dukungan, Sebanyal 141 Pengacara Siap Bela Said Didu, Ada Eks Menteri hingga Mantan Pimpinan KPK

Said Didu mengatakan bahwa Luhut ngotot agar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati tidak memotong dana pembangunan Ibu Kota Negara Baru (IKN) untuk dialihkan ke penangan Covid-19.

Said Didu lantas menyindir Luhut Panjaitan. Ia menyebut bahwa Luhut adalah pimpinan proyek pemindahan ibu kota baru. Di kepalanya hanya uang dan uang.

Said Didu menuduh Luhut memaksa Sri Mulyani untuk tidak memotong anggaran pembangunan ibukota baru untuk diri alokasi pada penanganan Covid-19. Bahkan dia dengan berani mengatakan kepala Luhut hanya berisi uang dan uang.

Baca Juga:  Tetap Tuntut Said Didu, Luhut: Setiap Tindakan Ada Konsekuensinya

“Kalau Luhut kan kita sudah tahulah. Ya memang menurut saya di kepala beliau itu hanya uang, uang, dan uang. Saya tidak pernah melihat bagaimana dia mau berpikir membangun bangsa dan negara. Memang karakternya demikian, hanya uang, uang, dan uang,” ucap Said Didu.

“Saya berdoa mudah-mudahan terbersit kembali Sapta Marga yang pernah diucapkan oleh beliau sehingga berpikir untuk rakyat bangsa dan negara. Bukan uang, uang, dan uang,” tegas Said Didu.[ps/br]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan