IDTODAY.CO – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Zita Anjani mengkritisi keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim yang mempersilakan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk pembelian pulsa bagi guru dan siswa.

“Saya dengar penjelasan Mas Menteri di Mata Najwa soal penggunaan dana BOS. Saya miris ngeliat sekelas menteri jago sekali muter-muter bicaranya,” ungkapnya sebagaimana dikutip dari RMOL (8/8).

politisi yang juga putri Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan tersebut menegaskan bahwa kebutuhan pulsa siswa untuk pembelian kuota internet perbulan memang cukup besar, yakni sebesar Rp 100 ribu. Akan tetapi, apabila dana BOS tersebut dialokasikan untuk kuota internet maka untuk beragam pembiayaan lainnya tidak akan mencukupi.

“Contohnya pada SMP. Per siswa 1,1 juta/tahun. Kalau di sebuah sekolah swasta ada 161 orang, maka ada 177 juta. Kalau per anak butuh 100 ribu per bulan untuk internet, sisanya cuma 32 juta buat bayar gaji honorer, listrik, renovasi, dan lainnya. Ini kan tidak masuk akal,” tegas Zita.

Zita mengakui bahwa dana BOS tahun ini meningkat 6,03% di banding tahun 2019. Namun penambahan tersebut tidak bisa disimpulkan cukup untuk membantu kebutuhan internet siswa.

Baca Juga:  Apresiasi Permintaan Maaf Nadiem Makarim, PGRI Tetap Minta POP Ditunda

Apalagi, menurut Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, terdapat 41.458 sekolah yang masuk dalam kategori tertinggal dan sangat tertinggal sebagaimana data Kemendikbud di tahun 2018,

“Artinya, ada puluhan ribu sekolah yang harus mengandalkan dana BOS. Dengan dialokasikan dana BOS untuk biaya internet bagi siswa, akan sangat menguras anggaran yang harusnya di peruntukkan untuk sekolahnya,” urainya.

“Sesederhana itu saja Mas Menteri tidak bisa pikirkan. Apalagi kebijakan ini dilimpahkan sepenuhnya kepada pihak sekolah, sehingga akan banyak tuntutan dari orang tua kepada kepala sekolah. Ini sama saja Mas Menteri lempar batu sembunyi tangan,” tutupnya.[rmol/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan