Menurut Pakar militer senior ini, hal tersebut dinilai wajar adanya perbedaan pendapat karena disebabkan oleh cara pandang yang berbeda-beda
“Persoalan kita dengan Pancasila itu, kan dari dulu adalah tafsiran. Yang akhirnya, adalah mengarah kepada aku lebih Pancasilais dari you! Kalau ada masalah aku tangkap you, karena tafsiran Pancasila you berbahaya. Itu konsekuensi dari soal tafsiran, kalau kita enggak hati-hati maka kita akan jatuh,” urainya.
Salim dan jajanannya aku tidak sependapat dengan pernyataan Jokowi waktu mengkampanyekan “saya Pancasila”. Pasalnya, Salim said menilai Pancasila merupakan persoalan bangsa Indonesia bukan sekedar persoalan individu.
“Karena itu saya dulu menulis menilai apa namanya ucapan Pak Jokowi yang mengatakan saya Pancasila. Saya bilang, Pancasila itu bukan soal pribadi, unit politiknya Pancasila itu masyarakat,” terangnya.
“Saya Pancasilais, tapi kalau saya mencuri, saya korupsi, gimana? jadi Pancasila itu tidak bisa diklaim satu orang itu adalah sesuatu yang untuk publik. Kalau publiknya tidak Pancasilais, seratus menteri Pancasilais, ya tidak ada apa-apa kira-kira seperti itu,” pungkasnya.[rmol/brz/nu]