Sebut Presiden Mestinya Sudah Dimakzulkan, Rocky Gerung: Dia Lakukan Pelacuran Politik!

Pengamat Politik, Rocky Gerung,(Foto: Republika/Bowo Pribadi)

IDTODAY.CO – Pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan, presiden Jokowi mestinya sudah dimakzulkan dari posisinya sebagai orang nomor satu di Indonesia karena telah melakukan transaksi kemaksiatan politik yang diistilahkan Rocky dengan political prostitution.

pernyataan tersebut berkaitan dengan isu panas atas terjadinya proses transaksi penawaran jabatan antara presiden Jokowi dan Achmad Purnomo apabila nama terakhir mau mundur dari pencalonan nya sebagai walikota Solo guna memuluskan ambisi putra sulungnya, Gibran rakabuming Raka.

Baca Juga:  Bisnis PCR, Rocky Sebut Ada Perang Geng di Istana: Balas Dendam karena Tak Dapat Proyek

Akibatnya, terjadi defisit moral karena adanya praktik “politik tak senonoh” tersebut di istana negara.

Pernyataan tersebut disampaikan Rocky Gerung di acara pengenalan Koalisi Aksi Menyelematkan Indonesia (KAMI) di kawasan Fatmawati, Jakarta Selatan, Minggu (2/8).

“Itu adalah political prostitution, ya pelacuran politik juga yang lebih berat hukumannya daripada pelacuran individual, Hana Hanifah. Hana Hanifah di ruang tertutup, presiden di ruang terbuka, di Istana transaksi kemaksiatan politik,” ujar Rocky Gerung, sebagaimana dikutip dari RMOL.

Dia pun mengecam Sri Mulyani yang diduga ikut bersama Jokowi pada saat pertemuan tersebut. Pasalnya Menteri Keuangan tersebut hanya diam dan tidak berbuat apa-apa ketika melihat pelacuran politik terjadi di hadapannya.

Baca Juga:  Luar Biasa! Survei LSI Denny JA: Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Jokowi Capai 90%

“Tapi orang akan tagih, kalau dalam sistem politik beradab itu presiden ketahuan bikin transaksi kemaksiatan politik, political prostitution itu sudah di-impeach karena etiknya dilanggar habis-habisan,” terang Rocky.

Rocky Gerung menegaskan kembali bahwa Indonesia sedang mengalami defisit moral akibat political prostitution yang dipraktikkan para penguasa.

“Dan untuk itu kita berharap agar supaya segala macam transaksi yang sifatnya politis berhenti per hari ini. Jadi untuk itu ada gerakan semacam ini, kita sebut gerakan menyelamatkan Indonesia, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia. Menyelamatkan artinya sudah ada yang tenggelam, makanya diselamati, bukan lagi mencegah korban, (tapi sudah) banyak korbannya,” tandasnya.[rmol/brz/nu]

Baca Juga:  Soroti Kebijakan Jokowi, Pengamat: Politik Akomodasi Merusak Demokrasi

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan