Sentilan Halus Gus Nadir: Enak Jadi Anies Baswedan, Masuk Gereja Gak Diteriaki Kafir Sesat Neraka

Gubernur DKI Jakarta memberikan sambutan di acara peresmian Gereja BI. (Image via @Ayang_Utriza/Twitter)

IDTODAY.CO – Tokoh Nahdatul Ulama (NU), Nadirsyah Hosen memberikan komentar terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Tugu, Jakarta Utara, Selasa (26/10/2021).

Dosen di Monash University, Australia itu mengaku heran ketika Anies masuk gereja hingga mengucapkan selamat Natal tak ada pendukungnya yang memberikan kritik.

“Enaknyaaaa jadi Anies Baswedan. Masuk Gereja sambil pidato, ucapkan selamat natal, hadir dan mendukung pembangunan gereja…. gak ada pendukungnya yg teriak: “Kafiirrrr” “Sesattt” “Nerakaaaa”,” kata Gus Nadir dikutip Fajar.co.id di akun Twitternya, Rabu (27/10/2021).

Pernyataan Gus Nadir itu lantas dikomentari pendukung Anies Baswedan, Taufik Rendusara.

Politisi Partai Demokrat itu menyebut apa yang dilakukan Anies Baswedan adalah bagian dari tugas seorang gubernur.

“Ehh bro @na_dirs katanya Jakarta akan jadi “Suriah” kalau dipimpin Anies Baswedan. Sudah 4 tahun dipimpin Anies kok Demokrasi di Jakarta malah makin tambah tumbuh sumbur, kan kontol, iya gak sih… #dapse,” balasnya.

Baca Juga:  Di Hadapan Relawan, Anies Baswedan: Mafia Harus Dibereskan, Republik ini tidak bisa maju kalau kita biarkan

Seperti diketahui, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri peletakan batu pertama pembangunan GBKP Tugu di Jakarta utara, pagi ini. Anies mengunggah kegiatannya itu di akun instagram pribadinya @aniesbaswedan.

“Terima kasih atas undangannya. GBKP selalu mengirimkan pesan keterbukaan, dan itu membuat keberadaan dari GBKP jadi kebaikan bagi berbagai unsur masyarakat Indonesia,” tulis Anies di akun Instagramnya, Selasa (26/10/2021).

Anies mengatakan, bangsa Indonesia cukup beragam. Menurutnya, dari keberagaman tersebut di dalamnya ada persatuan dan kebersamaan. Persatuan itu harus dirawat dengan memberikan perasaan kesetaraan.

“Jakarta adalah tempat bagi semua merasakan dipayungi diayomi, termasuk kegiatan peribadatan,” kata Anies.

Sumber: fin.co.id

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan