IDTODAY.CO – Salah satu pengusaha kapal pesiar di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Adi Haliem mengatakan bahwa imbas pandemi menyebabkan usaha yang dijalankannya terjadi penurunan hingga 95 persen.

“Jika dipresentasekan, penurunan hingga 95 persen, sisa lima persen untuk menutupi operasional saja itu belum cukup,” kata Adi, Minggu (4/10). Sebagaimana dikutip dari kumparan (04/10/2020).

Penurunan tersebut dikarenakan tidak adanya wisatawan yang berkunjung atau berlibur menggunakan kapal pesiar di masa pandemi.

Menurut Adi, pelanggannya selama ini merupakan wisatawan mancanegara, yang kerap menyewa kapal pesiar untuk berkunjung dan berwisata dari Lombok hingga ke Pulau Komodo.

“Range-nya kalau di-rupiah-kan sekali perjalanan wisata itu adalah Rp 40 juta per orang, namun yang sudah memesan-pun pada akhirnya harus ditunda karena banyak pembatasan,” ujarnya.

Selain kapal pesiar, Adi juga mengatakan memiliki sejumlah usaha lain yang dijalankan yaitu resort dan jasa wisata bawah air untuk penyelaman. Namun, ia megungkapkan sama seperti kapal pesiar, pengguna resort juga menurun drastis.

Baca Juga:  Update Corona di RI 3 Juni: Kasus Positif 28.233, Sembuh 8.406, Meninggal 1.698

Adi mengatakan, untuk tetap bertahan dimasa pandemi ini, pihaknya harus melakukan efisiensi seperti pemangkasan karyawan dan penutupan sejumlah titik bisnis usaha.

Ia punya harapan besar terhadap pemerintah agar mencarikan alternatif pada pengusaha wisata, agar dapat mendapat sedikit kelonggaran usaha, seperti dibukanya kembali beberapa wisata, meskipun harus dengan protokol-protokol kesehatan.[kumparan/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan