IDTODAY.CO – Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat yang juga seorang putra Batak, Jansen Sitindaon meminta semua pihak menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

Hal itu menyusul seruan Ketua KIB Tagor Aruan untuk perang terhadap FPI di Sumatera Utara. Hal itu menyusul persekusi yang dilakukan FPI terhadap penjual tuak.

“Cukuplah. Jgn lagi kita “panas-panasi” persoalan di Batang Kuis ini. Semua pihak saling berdamai menurut saya adl jalan terbaik. Toh semuanya sama² saudara yg hidup di Sumut,” kata Jansen di akun Twitternya, Kamis (30/4).

Jansen mengajak semua pihak untuk menjadikan hukum sebagai pijakan dari kerusuhan dan konflik sosial yang akan merugikan semua pihak.

“Jikapun ada yg masih tidak puas biarlah hukum menjadi ujungnya. Bukan mengajak rusuh atau konflik sosial,” sambungnya.

Sebagi orang Batak, Jansen mengaku marah melihat persekusi penjual tuak Batang Kuis, Sumut tersebut. Akan tetapi, sebagai negara hukum, Ia meminta masyarakat Indonesia untuk dan tidak menyelesaikan persoalan tersebut dengan seenaknya sendiri.

Baca Juga:  Habib Rizieq Shihab: Enggak Boleh Menutup Pintu Dialog, Sindir Siapa?

Iapun meminta kepada Polda Sumut untuk memproses kasus persekusi pemilik kedai tuak agar kasus itu tidak meluas. Jansen mengingatkan konflik agama yang terjadi di Ambon bermula dari kasus kecil yang melibatkan seorang tukang angkot dengan sejumlah pemuda.

“Di Indonesia yg komunal harus kita hindari benturkan agama dgn agama, suku dgn suku. Poso, Ambon, Sampit jd bukti hal begini jd penyebab “tabrakan maut” yg rugikan semua,” tandas Jansen.[Brz]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan