Siap-siap! Bansos Tunai Tahap II Segera Cair

Ilustrasi uang (sumber: iStockphoto)

IDTODAY.CO – Bantuan sosial tunai (BST) saat ini tahap dua sudah di kantor PT Pos Indonesia (Persero). Itu artinya BST ini tahap kedua akan segera cair.

Dikutip dari detik.com (27/05/2020). Perlu diketahui, ada dua mitra penyalur BST selama tiga bulan, pertama PT Pos Indonesia mengcover sekitar 8,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) dan sisanya adalah disalurkan oleh Himpunan Bank Negara (Himbara).

Total target penerima adalah 9 juta KPM di seluruh Indonesia.

“Dari rencana awal Juni gelombang kedua, gelombang ketiga kan kalau sesuai schedule itu minggu ketiga bulan Juni,” kata Dirjen Penanganan Fakir Miskin Kementerian Sosial (Kemensos), Asep Sasa Purnama, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga:  Kejadian Lagi di Lombok, Risma Marah-marah dan Adu Mulut dengan Warga yang Menuntut Bansos

Penerima BST ini di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) yang dikelola Kemensos, atau sasarannya warga miskin yang belum mendapatkan bantuan baik dari Desil 2, Desil 3, Desil 4, dan non Desil.

Setiap KPM akan mendapat Rp 600.000 per bulannya.

BST ini program baru selama COVID-19 atau di luar dari bansos seperti program keluarga harapan (PKH), kartu sembako, bansos sembako, hingga bantuan langsung tunai (BLT) dana desa.

Asep juga menyampaikan bahwa proses pencairan tahap kedua dan ketiga bisa lebih mudah lantaran dua mitra penyalur sudah memiliki data penerima yang tepat.

“Yang paling rumit itu kan awal karena angka sekian lokasinya di mana dan siapa yang menerima, setelah itu kan top up, kedua sudah tahu masyarakatnya siapa,” ujarnya.

“Itu berdasarkan pengalaman pertama teman-teman Kantor Pos sudah tahu, kalau skenarionya sekian akan diatur, akan di split, jadi ada strategi layanan mendekatkan layanan salur BST di tingkat desa,” tambahnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Akhirnya ke Kabupaten Sintang, Mau Kasih Bansos

Program BST ini, lanjut Asep, membuat masyarakat tenang apalagi yang menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) saat pandemi Corona namun tidak masuk program perlindungan sosial yang sudah ada selama ini.

“Iya akhirnya masyarakat menjadi tenang, karena semula kan takut terlambat kalau tidak dicairkan, hilang, tapi mereka tenang bahwa pemerintah komit,” ungkapnya.[Aks]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan