IDTODAY.CO – Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito mengatakan anne-marie tik yang disampaikan oleh para politisi partai Demokrat terkait pencalonan putra sulung presiden Joko Widodo Gibran rakabuming Raka sebagai cawalkot Solo sebagai tamparan keras bagi Susilo Bambang Yudhoyono.

“Kami heran dengan sejumlah pernyataan elite Demokrat yang muncul di media maupun medsos. Kenapa petinggi Demokrat harus repot mempertanyakan soal penetapan Gibran Rakabuming sebagai calon Wali Kota Solo yang diusung PDI Perjuangan,” ujarnya di Jakarta sebagaimana dikutip dari jpnn.com (21/7/2020).

Baca Juga:  Tanggapi Megawati, Fadli Zon: Tak Perlu Mendirikan Patung Soekarno di Semua Daerah

Wanto juga melihat SBY sebagai penguasa yang juga sering memanfaatkan jabatannya untuk kepentingan pribadi. ”Apa perlu dibuka jejak digital, saat SBY di istana kerap bicara tentang Partai Demokrat?” sambung Wanto.

Sekretaris Jenderal Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) ini menyarankan para elite Demokrat untuk memperhatikan dapur sendiri dan tidak mencampuri urusan PDIP.

Menurutnya, terdapat pemberitaan terkait penetapan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum partai Demokrat secara aklamasi mendapat gugatan dari para pendiri partai tersebut.

Baca Juga:  Pedas! Nicho Silalahi Sindir Ruhut: Spesialis Politikus Kutu Loncat

Termasuk yang melakukan protes adalah Subur Sembiring, Hengki Luntungan, Murtada Sinuraya yang tergabung dalam FKPD (Forum Komunikasi Pendiri dan deklarator) Partai Demokrat.

dia pun menyarankan Demokrat untuk fokus menyelesaikan masalah internal partainya dari pada mengurusi dapur orang lain.

“Jadi lebih baik Demokrat fokus dulu di internalnya dan mempersiapkan kadernya untuk bertarung di pilkada 2020 daripada meramaikan soal penetapan Gibran,” imbuhnya.

Aktivis 98 dari UIN Syarif Hidayatullah ini meminta Demokrat menyadari situasi dalam internal pantatnya dan tidak terpancing untuk berkomentar sinis atas penetapan Gibran sebagai cawalkot Solo. Terlebih, Demokrat tidak memiliki kursi di parlemen DPRD Surakarta.

Baca Juga:  Demokrat Minta Presiden Jelaskan Alasan APBN Boleh Digunakan untuk Proyek Kereta Cepat

Wanto kemudian mengibaratkan sepak terjang Demokrat sebagaimana ungkapan pepatah menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.

“Seandainya Pak Jokowi membuka pintu koalisi kepada Demokrat, bisa ditebak SBY akan segera menyodorkan nama AHY masuk ke kabinet. Jadi meributkan dan mengaitkan dinasti politik ibarat menepuk air di dulang, tepercik muka sendiri,” urainya.[jpnn/brz/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan