Soal Demo Ricuh Omnibus Law, Komisi III DPR: Kami Mendorong Polri Mengusut Siapapun yang Membuat Kekacauan di Negeri Ini

Sebuah pos polisi dibakar pengunjuk rasa yang menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja saat bentrok dengan polisi di kawasan Harmoni, Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020. Unjuk rasa tersebut berakhir ricuh dan mengakibatkan sejumlah fasilitas umum rusak. /Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/aww

IDTODAY.CO – Aksi demo tolak Undang-undang Ciptaker diberbagai wilayah berujung ricuh. Komisi III DPR  mengatakan setiap aksi unjuk rasa yang terjadi di Indonesia selalu ada provokator yang akan berupaya mengacaukan situasi.

“Kalau kita ingat-ingat, setiap demonstrasi besar yang terjadi di Indonesia selalu ada penumpang gelap atau provokatornya. Yang memang berniat memanaskan suasana dan membuat kondisi negara tidak stabil,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada wartawan, Sabtu (10/10). Sebagaimana dikutip dari detik.com (11/10/2020).

Baca Juga:  Jangan Lupakan Andil Besar Polri Tangani Covid-19

Sahroni mengatakan polisi sudah mengantisipasi hal itu. Ia juga meminta polisi agar mengusut siapapun yang membuat kekacauan di negeri ini.

“Saya yakin Polri sudah mengantisipasi hal ini dan sudah mengantongi nama-nama di balik ini semua. Kami di Komisi III tentu akan terus mendorong Polri untuk mengusut siapapun yang membuat kekacauan di negeri ini,” ujarnya.

Baca Juga:  PKS: Datangkan Pekerja Asing, Pemerintah Buka Aib Kegagalan Kelola Kompetensi Pekerja Lokal

Sekedar informasi, pengesahan omnibus law UU Cipta Kerja berujung demo mahasiswa-buruh di jalan. Aksi itu bahkan berakhir ricuh di sejumlah daerah, dari Bandung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Riau, hingga Lampung.

UU Cipta Kerja yang diprotes mulai dari isi pasal-pasalnya sampai dalam proses pengesahan yang terkesan dikebut. Apalagi, pengesahan UU Cipta Kerja ini digelar di tengah pandemi.[detik/aks/nu]

Tulis Komentar Anda di Sini

Iklan